Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Bagi Info.com

Bagaimana Cara Menerbitkan Buku?

Eduaksi | Thursday, 28 Jul 2022, 09:45 WIB
sumber gambar: penulis/edit canva

Tentu kita semua bermimpi memiliki paling tidak satu karya, karya yang bisa kita genggam, dan bisa kita tunjukan pada anak cucu kita kelak. Keinginan itu juga akan muncul Ketika anda menyukai dunia literasi atau dunia menulis. Menulis adalah salah satu pekerjaan menyenangkan yang menambah wawasan, pengalaman, dan yang paling digemari adalah bisa mendapat cuan dari menulis. Siapa penulis favorit kawan-kawan? Raditya Dika? Fiersa Besari? JS Khairen? atau Djoko Pinurbo? entah. Siapapun itu, Ketika kawan-kawan mulai membangun rasa cinta terhadap dunia menulis, berarti kawan-kawan telah selangkah ingin lebih baik menciptakan braincare bagi otak kawan-kawan sekalian. Bukankah skincare menjadikan lebih glow up? nah, braincare memungkinkan menjadi semakin cakap.

Lalu apa sih keuntungan mencintai dunia tulis menulis?

a.Cerdas

Seorang Penulis adalah mereka yang mampu meramu imajinasi dan menuangkan dalam bentuk tulisan untuk dinikmati bersama banyak orang. Cerita yang ia tulis dapat berupa fiksi maupun non fiksi. Kebanyakan cerita fiksi memerlukan pemikiran yang keras untuk membangun alur, tokoh, dan tempat imajinatif dari awal.

b.Dikenal

Seorang Penulis sudah mampu disebut penulis jika dapat menciptakan karya tulis, baik berupa cerita pendek, puisi, novel, maupun karya tulis ilmiah seperti pada umumnya. Hal ini pula yang membuat orang-orang yakni pelaku dalam dunia tulis memiliki jaringan yang lebih luas dan dikenal banyak orang, lewat karyanya.

c.Suka membaca

Seorang Penulis dituntut untuk selalu membaca dalam setiap moment, entah membaca suatu kejadian, atau membaca buku koleksinya. Hal itu menjadi wajib sebagai sarana referensi kosakata yang akan dijadikan bahan tulisan atau menciptakan ide dari referensi yang ia baca.

d.Keren

Seorang Penulis akan terlihat keren ketika mampu menulis beribu-ribu kata, atau ratusan kata. Sebab dalam prosesnya penulis harus rela mengorbankan waktu untuk menatap layar laptop, beradu dengan emosi, imajinasi, dan pikirannya sendiri.

Menulis dapat dilakukan dimana saja. Saat ini banyak sekali web yang mewadahi penulis senior maupun pemula dalam menyalurkan ide serta gagasannya didunia tulis. Namun, tidak salah jika seorang penulis memiliki buku fisik sebagai bentuk nyata bahwa mereka adalah sosok yang berkarya dalam setiap tulisan yang ada dibukunya. Lantas, bagaimana cara menerbitkan buku fisik?

1.Buatlah karya tulis yang akan kamu terbitkan terlebih dahulu

2.Pilihlah penerbit yang menurutmu cocok. Entah dari segi budget, atau kualitas penerbitannya

3.Mulailah hubungi penerbit dan menanyakan paket yang disediakan

4.Memilih paket terbit. Ada juga penerbit yang tidak menyediakan paket terbit atau menyarankan calon pelanggannya untuk memilih cetak saja namun per bukunya wajib dibeli, dan jumlah pembeliannya sudah ditentukan. Itu terserah kawan-kawan hendak memilih yang mana

5. Mengisi form yang disediakan penerbit. Biasanya berisi judul buku, nama penulis, paket jenis apa yang dipilih, jenis kertas, dan lain sebagainya.

6. Jika sudah, maka perhatikan ketentuan penulisan dan segera siapkan hal-hal yang belum ada. Misalnya, daftar isi, daftar pustaka atau sumber, dan sinopsis jika belum ada.

7.Mengirim karya kepada penerbit, dengan harga yang telah disetujui

8. Jika penerbit meminta DP, jangan lupa meminta tanda bukti pembayaran DP tersebut

9. Kali ini kawan-kawan hanya tinggal menunggu kabar dari penerbit. Jika ada vote pemilihan sampul atau cover maka kawan-kawan akan terlibat dalam hal itu

Itu adalah beberapa tips menerbitkan buku bagi pemula. Mudah bukan? semua orang bisa berkarya, dan semua orang bisa menerbitkan karyanya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image