Rabu 27 Jul 2022 18:59 WIB

Endapan Dana Pemda di Bank Capai Rp 220,95 Triliun, Tertinggi Provinsi Jawa Timur

Besarnya endapan dana Pemda buat Pemerintah bingung ingin salurkan dana desa

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Pemerintah mencatat dana simpanan pemerintah daerah yang tersimpan perbankan sebesar Rp 220,95 triliun pada semester I 2022. Adapun realisasi ini terus mengalami peningkatan sejak enam bulan terakhir 2022.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Pemerintah mencatat dana simpanan pemerintah daerah yang tersimpan perbankan sebesar Rp 220,95 triliun pada semester I 2022. Adapun realisasi ini terus mengalami peningkatan sejak enam bulan terakhir 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mencatat dana simpanan pemerintah daerah yang tersimpan perbankan sebesar Rp 220,95 triliun pada semester I 2022. Adapun realisasi ini terus mengalami peningkatan sejak enam bulan terakhir 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan realisasi simpanan pemerintah daerah tercatat paling tinggi sejak awal tahun ini."Pemerintah daerah masih memiliki dana di perbankan yang masih sangat tinggi atau meningkat terus, sampai Juni ini mencapai Rp 220,9 triliun, ini tertinggi dalam enam bulan terakhir," ujarnya saat Konferensi Pers APBN Kita Juli 2022, Rabu (27/7/2022).

Sri Mulyani merinci pada Januari simpanan pemerintah daerah pada perbankan sebesar Rp 157,97 triliun. Lalu, pada Februari naik menjadi Rp 183,32 triliun dan Maret naik lagi menjadi Rp 202,35 triliun.

Kemudian, pada April simpanan pemerintah daerah pada perbankan ini turun sedikit menjadi Rp 191,57 triliun. Namun, baru sebulan turun tipis, pada Mei simpanan pemerintah daerah kembali naik menjadi Rp 200,77 triliun dan pada Juni kembali melonjak.

“Pada Juni, sekali lagi simpanan pemda di perbankan masih sangat tinggi atau bahkan meningkat terus dibandingkan Januari, Februari, Maret, April, Mei,” ucapnya.

Menurutnya endapan dana pemerintah daerah pada perbankan membuat pemerintah pusat dilema saat hendak mempercepat transfer ke daerah dan menyalurkan dana desa.

"Jangan sampai ini hanya akan berhenti di dalam deposito perbankan. Kita berharap akselerasi pemerintah daerah pada semester dua ini dari sisi belanja akan bisa dipicu dengan baik untuk membantu membangkitkan kembali ekonomi-ekonomi di daerah," ucapnya.

Sri Mulyani menyebut pada semester I 2022 realisasi transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 367,1 triliun atau 45,6 persen terhadap APBN 2022. Adapun kenaikan saldo dana pemerintah pada perbankan antara lain disebabkan oleh realisasi belanja daerah yang sampai Juni 2022 belum optimal.

"Jawa Timur menjadi daerah dengan saldo yang mengendap perbankan tertinggi yakni mencapai Rp 29,82 triliun, sedangkan Kepulauan Riau memiliki saldo perbankan terendah yakni Rp 1,17 triliun," ucapnya.

Adanya kondisi ini, maka dia lagi-lagi minta pemerintah daerah segera menyalurkan anggarannya agar pertumbuhan ekonomi di daerah bisa kembali naik. Kenaikan tersebut tentu akan berdampak pada perekonomian nasional. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement