Senin 25 Jul 2022 15:33 WIB

Kasus Naik, Penderita Covid-19 di Bandung Berstatus Orang tanpa Gejala

Tidak terdapat warga yang terpapar karena mengeluh sakit.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin COVID-19 untuk disuntikan ke calon penerima vaksin (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin COVID-19 untuk disuntikan ke calon penerima vaksin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penderita Covid-19 di Kota Bandung berstatus orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan di tengah kasus yang mengalami kenaikan hampir mencapai 1.000 orang. Mereka yang harus dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 karena memiliki riwayat penyakit tambahan.

"Sekarang 900 sekian kasus, kasus harian dinamis bisa sampai 100," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara kepada wartawan, Senin (25/7/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan sebanyak 50 persen warga yang terkonfirmasi Covid-19 diketahui berdasarkan pemeriksaan saat hendak melakukan perjalanan. Ahyani mengatakan tidak terdapat warga yang terpapar karena mengeluh sakit.

"50 persen karena screening artinya mau pergi. Ada acara bukan karena dia mengeluh tapi screening," katanya. 

Ia melanjutkan mereka yang terpapar Covid-19 mayoritas tanpa gejala. "Kebanyakan kasus tanpa gejala atau gejala ringan di rumah sakit, saat ini BOR 11 persen persen, yang dirawat karena komorbid," katanya.

Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada sebab Covid-19 masih terjadi dan minimal memakai masker. Sebab mayoritas yang terpapar Covid-19 tidak memiliki gejala apapun.

"Saya kira harus ekstra waspada semuanya jangan lengah, terus diinfokan pandemi masih berlangsung," katanya. Dengan penyebaran kasus yang cepat apabila tidak dilakukan upaya pencegahan maka dapat menggangu aktivitas dan fasilitas kesehatan yang ada. "Prinsip prokes kita tidak akan pernah tahu siapa yang terkena," katanya.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana meminta agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan di saat kasus Covid-19 tengah meningkat. Terlebih penyebaran subvarian Omicron baru BA.4 dan BA.5 relatif cepat.

"Ya tingkat kesembuhannya juga tinggi, meski positivity rate kita empat persen dengan isolasi mandiri relatif sembuh mereka, ya tetap prokes yah," ujarnya.

Ia menuturkan varian BA.4 dan BA.5 relatif cepat menular. Oleh karena itu masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan. Namun ia memastikan bahwa Kota Bandung masih berada di level 1 penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Skor memang kita turun terus di 2,73 kalau nggak salah, tapi mudah-mudahan tadi tingkat kesembuhan juga tinggi, jadi saya tetep titip mah prokes," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement