Senin 25 Jul 2022 09:31 WIB

Perguruan Tinggi Indonesia-Malaysia Dukung Pertukaran Pelajar Kampus Merdeka

Kerja sama itu berupa peningkatan kapasitas dosen dan penelitan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ilham Tirta
Ketua Umum APTISI, M Budi Djatmiko (Kanan)
Foto: istimewa
Ketua Umum APTISI, M Budi Djatmiko (Kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah perguruan tinggi asal Indonesia menjalin kerja sama dengan kampus asal Malaysia, Universiti Utara Malaysia (UUM). Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi), Budi Djatmiko menyampaikan, kerja sama tersebut merupakan implementasi dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

"Nanti mahasiswa Indonesia bisa belajar paruh waktu ke Malaysia. Mas Menteri, Nadiem Makarim menginginkan mahasiswa kita belajar ke sana. Ini berita baik dan tiga tahun lalu kita kerja sama dengan UTM," jelas Budi di Jakarta Selatan, Ahad (24/7/2022).

Baca Juga

Budi menyambut baik kerja sama tersebut karena Indonesia memiliki kurang lebib 4.550 perguruan tinggi swasta. Kerja sama tersebut dapat memperpanjang perjalanan bersama dalam upaya peningkatan kapasitas dosen serta penelitan yang dilakukan secara bersama demi mencapai world class university. "Perlu digelorakan semangat negara satu rumpun. Budaya sama untuk memasuki world class university," kata dia.

Terdapat 20 nota kesepahaman dan surat pernyataan kolaborasi yang ditandatangani untuk menjalin kerja sama antara perguruan tinggi Indonesia dengan Malaysia itu. Rektor UUM, Haim Hilman Abdullah menerangkan, kerja sama itu dilakukan untuk menggelorakan semangat para mahasiswa.

"Kami terus meningkatkan kerja sama ini dengan 30 perguruan tinggi negeri maupun swasta lainnya di Indonesia dalam waktu dekat," kata Haim.

Menurut Haim, kerja sama itu dilakukan dalam aspek penelitian, pertukaran mahasiswa, peningkatan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan serta riset bersama. Dia mengatakan, hal itu sesuai dengan program pemerintah Indonesia yang hendak meningkatkan kerja sama antara perguruan tinggi di Indonesia dan di luar negeri.

“Pertukaran mahasiswa sudah kita lakukan sejak tiga tahun yang lalu, sekarang gelorakan lagi kerja sama ini,” kata dia.

Pada kesempatan itu, Haim mengatakan, UUM juga menyediakan beasiswa hingga 1.000 beasiswa sepanjang 2022 hingga 2024. Beasiswa tersebut terbuka bagi para calon mahasiswa dari negara mana saja. Untuk tahap awal, beasiswa yang disediakan sebanyak 250 beasiswa mulai jenjang sarjana, magister, dan doktor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement