Sabtu 16 Jul 2022 04:16 WIB

Berburu Mobil Bekas tak Lagi Was-Was

Awalnya konsumen mengalami kesulitan mencari mobil bekas dengan kondisi baik.

Pedagang membersihkan mobil-mobil bekas. (foto ilustrasi)
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Pedagang membersihkan mobil-mobil bekas. (foto ilustrasi)

Oleh : Agung Sasongko, Jurnalis Republika.co.id

REPUBLIKA.CO.ID,  Hadirnya mobil ramah lingkungan dan terjangkau (LCGC) sempat menjadi primadona di sebagian masyarakat Indonesia. Harganya yang mulai dari Rp.90 jutaan tergantung tipe menjadi daya tarik tersendiri.

Sejak diperkenalkan tujuh tahun silam, harga mobil LCGC ini terus merangkak naik.  Salah satu merk milik pabrikan dengan tipe terendah dengan kapasitas mesin 1.000 cc harganya sudah menembus Rp.110 juta. Kenaikan ini memang tak lepas dari perubahan nilai pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) dari 1 persen menjadi 2 persen.

Kenaikan ini juga dialami oleh mobil segmen kelurga dengan kapasitas 7 penumpang. Harganya kini menembus Rp.200 juta. Kenaikannya sangat drastis seiring tahun berjalan. Padahal, pertama kali diperkenalkan, mobil kapasitas 7 penumpang itu hanya dibanderol Rp.100 jutaan. Kini, harga terbaru yang ditawarkan LCGC saja tipe terendah dengan kapasistas mesin 1.000 cc sudah menembus Rp.120 jutaan.

Bagaimana dengan perbedaan kualitas keduanya, silahkan dicek yah.

Bagi konsumen, kenaikan ini bukanlah kabar gembira. Utamanya, mereka yang ingin memiliki atau meng-upgrade mobil namun tanpa bantuan jasa leasing alias mencicil atau konsumen yang ingin memiliki mobil pertama dengan budget pas-pasan.  Pada akhirnya, segmen mobil bekas yang sempat dihantam siginifkan kehadiran LCGC mulai merekah kembali.

Awalnya konsumen mengalami kesulitan untuk mencari mobil bekas dengan kondisi baik tanpa ada tipu-tipu. Untuk menghindari kemungkinan itu, biasanya konsumen mengajak teknisi atau saudara yang paham kendaraan untuk melakukan pengecekan. Tentu ini makan waktu, karena tidak melulu target yang diincar sesuai harapan.

Di sinilah mulai bermunculan, jasa inspeksi kendaraan. Kalau Anda melihat di jejaring video Youtube, begitu banyak pihak yang menawarkan jasa inspeksi dengan layanan beragam. Mulai hanya sekedar inspeksi hingga mencarikan mobil yang dibutuhkan sesuai dengan keinginan dan budget konsumen. Tak heran, jasa mereka ini laris manis di pasaran.

Salah satu pihak dari segmen ini misalnya, per bulannya bisa menerima order 20 mobil dalam sebulan dengan jasa 1,5 juta per mobil. Penerimaan ordernya pun terbilang rapih dan professional. Konsumen tinggal order, menunggu jadwal antrian, dan konsumen lalu diperlihatkan secara langsung kondisi mobilnya dengan budget yang ditetapkan. 

Bahkan ia mampu memberikan opsi pilihan kendaraan mulai dari biasa-biasa saja dengan kilometer tinggi dengan butuh perbaikan atau  kendaraan kondisi sedang atau istimewa dengan kondisi kilometer rendah dan berbagai kriteria lain seperti body masih original dan sebagainya.

Alat bantu inspeksi yang digunakan untuk melakukan pengecekan kendaraan pun tak main-main. Ia bisa mengetahui apakah kendaraan yang diinspeksi merupakan cat ulang atau tidak. Dengan alat lainnya, ia juga tahu apakah kendaraan tersebut bekas banjir atau tidak. Bahkan, ada alat bantu yang dapat mengetahui apakah olinya kualitasnya tinggal berapa persen. Dashsyatt.

Adapula Youtuber lain yang awalnya beli mobil bekas untuk dipakai kemudian dijual lagi. Seiring waktu ada banyak pesanan yang masuk. Selanjutnya, ia mengajak teman-temannya untuk sama-sama berburu mobil bekas.  Kini, ia telah memiliki dua tim khusus untuk wilayah Jabodetabek dan Jateng.

Usai menerima order pemesanan, ia bersama timnya mencarikan mobil dengan budget yang ditetapkan dengan konsumen. Perjalanan berburu itu kemudian divideokan sehingga jadi konten yang seru, inspiratif dan menarik untuk dilihat. Ada kalanya ia dan tim berburu hingga jauh ke pelosok ternyata hanya dapat kendaraan yang tidak sesuai dengan kriteria alias zonk atau ada upaya penipuan namun berhasil digagalkan.

Dalam salah satu konten yang diunggah di akunnya, Ia pun mengakui, ada kenaikan permintaan setiap tahunnya yang selanjutnya dibarengi dengan naiknya harga buruan. Dulu, kata dia, harga Innova tahun 2000an itu masih bisa didapat dengan harga Rp.90an juta, kini ketika permintaan naik, sementara buruan terbatas maka harganya tak sama lagi. Ada juga mobil sejuta umat yang menurutnya paling sulit dicari karena kebanyakan merupakan mobil dengan kilometer tinggi atau bekas travel. Sementara, mobil segmen di bawah Rp.100 jutaan merupakan yang paling banyak dipesan.

Hebatnya, setiap jasa yang ditawarkan itu tak kalah dengan layanan selayaknya kita membeli mobil baru. Standar dalam kriteria mobil bekas buruan itu perlu diacungi jempol. Begitu pula dengan pemberian opsi-opsi yang saya kira sangat membantu konsumen. Tidak perlu repot-repot berburu tinggal whatsapp dan siapkan budget, lalu mobil idaman pun tiba. Mobil pun diberikan opsi untuk dirapihkan dulu sehingga tinggal pakai atau diserahkan dalam kondisi apa adanya. Kalaupun ada budget sisa dari transaksi, uangnya pun dikembalikan kepada konsumen.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement