Jumat 15 Jul 2022 19:47 WIB

Gelar Seminar Internasional, Unugiri Siap Menuju Kampus Tingkat Dunia

Unugiri memperkuat diri menjadi universitas bertaraf internasional

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Seminar Internasional bertajuk International Conference on Islamic Family Law, Economics, English Education, Islamic Education and Mechanical Engineering (ICOLEISM) yang digelar Universitas Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro, Kamis (14/7/2022).
Foto: Dok Istimewa
Seminar Internasional bertajuk International Conference on Islamic Family Law, Economics, English Education, Islamic Education and Mechanical Engineering (ICOLEISM) yang digelar Universitas Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro, Kamis (14/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO— Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro (Unugiri) menguatkan komitmen untuk menjadi kampus internasional (world class university). 

Hal ini antara lain ditunjukkan dengan “International Conference on Islamic Family Law, Economics, English Education, Islamic Education and Mechanical Engineering (ICOLEISM)”, Kamis (14/7/2022) lalu.

Baca Juga

Seminar internasional tersebut berlangsung secara hybrid dimulai pukul 08.00 WIB di Hasyim Asy'ari Hall Unugiri dengan menghadirkan narasumber kompeten dari lima negara secara langsung.  

Rektor Unugiri Bojonegoro, KH M Jauharul Ma'arif, mengatakan seminar internasional ini merupakan bagian dari langkah Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro menuju world class university. 

“Semoga kita dapat mengambil banyak pengetahuan dan pengalaman baru dari para narasumber," kata dia, saat membuka seminar, dalam keterangan persnya kepada Republika.co.id, Jumat (16/7/2022). 

Narasumber pertama, Deputy Record for International Relation and Alumni Fatoni University Thailand, Prof Sukree Langputeh, menerangkan tentang global education. 

Sementara itu, Vice President of Moskow City University, Samara Rusia, Prof Elchin Ghasimov, menjelaskan bahwa belajar bahasa asing sangatlah penting. Salah satunya adalah bahasa Inggris. Sebab bahasa Inggris merupakan bahasa pengantar untuk berkomunikasi dengan semua orang di dunia. 

Peneliti hukum publik dan ilmu politik First University Maroko, Youssef Baqil, memaparkan tentang struktur kepemimpinan dan politik  yang ada di Maroko. 

Disusul dengan Associate Prof Nik Nazri bin Nik Ghazali dari  Mechanical Engineering Faculty of Engineering, University Malaya, Malaysia yang menjelaskan tentang strategi engineering dan agriculture.

Narasumber yang terakhir adalah Dr Sanchita Saha, Princial-UG Affiliated Courses, Coordninator Global Outreach, EIILM Kolkata, India. Dia bersama empat asistennya membawakan beragam topik mengenai strategi Sustainable Development Goals (SDGs) pasca-pandemi Covid-19.

Sementara itu, Wakil Rektor III Unugiri, Dr Yogi Prana Izza, Lc MA menyampaikan materi tentang pentingnya moderasi beragama perspektif ahli tasawuf, Al-Muhasibi.    

Acara akbar ini diawali dengan penandatanganan kerja sama dengan Kemenag Kabupaten Bojonegoro.

Seminar internasional ini ditutup dengan sesi tanya jawab, dan penyerahan cinderamata khas Bojonegoro kepada para narasumber.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement