Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image humas ump

Bantu UMKM, Dosen UMP Ciptakan Mesin Pengupas dan Perajang Kentang Inovatif

Edukasi | Monday, 08 Aug 2022, 11:17 WIB
Bantu UMKM, Dosen UMP Ciptakan Mesin Pengupas dan Perajang Kentang Inovatif

Tim dosen Program Studi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) berhasil membuat alat pengupas dan perajang Kentang yang inovatif.

Dimana mesin pengupas dengan kapasitas 4 kg kentang ini mampu mengupas kulit kentang dalam waktu 5 – 10 menit. Jauh lebih cepat dibandingkan dikupas secara manual.

Sedangkan mesin perajang yang digunakan bisa menghasilkan dua macam bentuk rajangan, bentuk biasa dan bentuk bergelombang hanya dengan mengganti mata pisau yang digunakan.

“Kedua alat atau mesin ini menggunakan sistem elektro mekanik sehingga dapat membantu dalam mempercepat proses pekerjaan,” jelas salah satu tim Dosen Teknik Elektro UMP M. Taufiq Tamam, S.T., M.T.., Selasa (22/3/2022).

Dijelaskan Taufiq, tim dosen Teknik Elektro UMP tersebut merpuakan peserta program pengabdian masyarakat yang dikelola Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) UMP .

“Kami memberikan bantuan berupa alat atau mesin yang digunakan untuk mengupas dan merajang kentang tersebut,” jelasnya.

Sementara itu, pemilik usaha dan mitra dalam program tersebut Wahyu Andriani mengatakan, pekerjaan pembuatan olahan makanan kentang lebih cepat selesai, terutama dalam proses pengupasan dan perajangan.

“Kami merasa sangat terbantu dengan adanya program ini dan berharap ada program-program lain yang sifatnya bisa membantu memajukan kelompok UMKM,” jelasnya.

Salah satu anggota Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil Menengah Banyumas (ASPIKMAS) Melvina Snack dan Catering milik Wahyu Andriani yang beralamat Jl. Bani Malik RT 004 RW 006 Kedungparuk Ledug Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas.

“Produk makanan olahan yang dihasilkan salah satunya adalah kering kentang. Dalam satu hari biasanya mampu memproduksi olahan kentang tersebut sebanyak 20 kg. Hasil makanan olahan kentang tersebut dipasarkan tidak hanya di sekitar Purwokerto tapi juga sudah sampai ke daerah-daerah lain di luar Purwokerto,” jelasnya.

Menurutnya, dalam proses pembuatan makanan olahan kentang semuanya masih manul menggunakan tenaga manusia.

“Kentang dikupas dan dirajang satu persatu kemudian diberi bumbu dan digurena lalu dikemas. Karena masih manual sehingga membutuhkan waktu yang lama. Hal ini tentunya akan menimbulkan permasalahn jika sedang banyak pesanan,” pungkasnya. (fts/tgr)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image