Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nabilla Syahwa

Kupas Tuntas Pengaruh Penggunaan Gadget terhadap Kejadian Miopi atau Mata Minus

Edukasi | Thursday, 07 Jul 2022, 08:11 WIB
Source : www.freepik.com

Miopia adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak dapat melihat objek yang jauh dengan benar. Miopia juga dikenal sebagai rabun jauh atau rabun jauh. Studi menunjukkan bahwa rata-rata anak-anak dan remaja menggunakan perangkat selama lebih dari 7 jam. Penggunaan gadget secara berlebihan didefinisikan sebagai anak di atas usia 2 tahun yang menggunakan gadget lebih dari 2 jam per hari. Menurut penelitian, seseorang belajar sesuatu lebih mudah dan lebih cepat selama audiovisual, bukan hanya penjelasan. Media audiovisual telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan pengumpulan informasi, dimana 40% dari pengalaman visual dan 25% adalah pendengaran. Cahaya disebut energi tinggi terlihat atau heV atau disebut cahaya biru adalah bagian dari spektrum cahaya yang terletak di antara biru dan ungu, adalah cahaya yang sangat intens dan dihasilkan oleh elektronik modern dan bahkan bola lampu neon. Cahaya ini merupakan salah satu penyebab gangguan penglihatan yaitu katarak dan AMD (age-related macular degeneration). Mata yang terpapar HeV terlalu lama akan mempengaruhi retina, HeV masuk ke pigmen makula mata dan merusak lapisan pelindung mata, sehingga mata akan rentan terkena paparan HeV dan degenerasi sel.

Layar utilitas menggunakan font yang lebih kecil daripada buku dan cetakan kertas lainnya, menghasilkan jarak baca yang lebih pendek, peningkatan kebutuhan visual pengguna, dan gejala sindrom penglihatan komputer. Lebih dari 90% pengguna gadget mengalami gejala visual seperti ketegangan mata, penglihatan kabur, penglihatan ganda, pusing, mata kering, dan ketidaknyamanan mata saat melihat dekat atau jauh setelah lama menggunakan gadget. Pada usia sekolah, mata akan mengalami keterbelakangan refraksi yang berujung pada berkembangnya miopia atau rabun jauh. Alasan utamanya adalah usia mata bertambah, panjang aksial bola mata juga akan bertambah, sehingga cahaya akan masuk di depan retina.

Gangguan penglihatan dapat dipengaruhi oleh media visual seperti televisi, komputer dan video game, dan aktivitas penglihatan dekat yang berkepanjangan seperti melihat layar perangkat, bermain video game dan menonton video game. mata, sehingga sulit bagi otot untuk melihat dari kejauhan. . Selain itu, kawasan perkotaan yang padat juga menyebabkan ruang bermain yang lebih sempit, sehingga anak-anak cenderung melakukan aktivitas di dalam ruangan dengan sedikit menggunakan pandangan ke depan. Adanya variasi genetik yang mengarah pada degenerasi matriks ekstraseluler akan menyebabkan pemanjangan aksial bola mata dan miopia, yang mungkin juga bertanggung jawab atas penurunan atau perubahan ukuran bola mata.

Menurut sebuah penelitian, ketika seseorang membaca pesan teks atau menelusuri web dengan smartphone, otot mata cenderung bekerja lebih keras karena cenderung mendekatkan perangkat ke mata. Mekanisme kerja mata saat menggunakan perangkat adalah fokus pada teks smartphone. Jika tidak dikendalikan akan menyebabkan sakit kepala dan ketegangan pada kelopak mata. Aktivitas jarak dekat dapat mempengaruhi perkembangan miopia karena seseorang berulang kali melakukan aktivitas jarak dekat, yang selanjutnya meningkatkan kesalahan refraksi pada pasien rabun jauh dengan gejala seperti Tidak dapat membaca jarak dan membutuhkan kacamata. Perkembangan miopia disebabkan mata seseorang melakukan pekerjaan yang monoton dan berulang dalam jangka waktu yang lama dan penglihatan dekat, sehingga mengakibatkan mata harus bekerja terus menerus. Penglihatan memiliki pengaruh yang besar terhadap terjadinya rabun jauh. Seseorang yang menggunakan ponsel atau perangkat dengan penglihatan terlalu dekat lebih mungkin mengalami rabun jauh daripada orang yang menggunakan ponsel atau perangkat dengan penglihatan jauh. Saat menggunakan perangkat, visibilitas dekat dan jauh dapat dipengaruhi oleh lokasi dan pencahayaan perangkat. Waktu gadget adalah jumlah waktu yang dihabiskan seseorang setiap kali mereka bermain di gadget. Waktu permainan adalah pagi, siang, sore dan malam. Waktu bermain 5 jam atau lebih dianggap lama atau tinggi, 3-5 jam dianggap sedang, dan 1-2 jam dianggap pendek atau rendah.

Oleh karena itu terdapat pengaruh yang signifikan antara waktu atau durasi bermain terhadap terjadinya miopia, dapat juga disimpulkan bahwa bermain cukup lama dapat menyebabkan miopia, yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti jarak menonton yang terlalu dekat walaupun durasi permainan hanya singkat dan hanya bergantung pada lingkungan individu. Berdasarkan hasil uji statistik, pemain yang bermain dalam waktu lama berisiko 3.7

6 kali lebih besar mengalami rabun jauh dibandingkan mereka yang bermain dalam jangka waktu yang cukup lama. Frekuensi bermain game dapat dikatakan tinggi jika individu berjudi setiap hari, dimana 3 sampai 5 kali per minggu tergolong sedang dan 2 kali per minggu tergolong rendah.

Tips Menjaga Kesehatan Mata agar Terhindar dari Miopi

1. Untuk menjaga kesehatan mata, tetap dianjurkan untuk memperhatikan durasi penggunaan dan jarak penglihatan dalam penggunaan gadget. Diharapkan juga dapat memperhatikan faktor lain yang dapat mempengaruhi, misalnya intensitas cahaya dan posisi membaca.

2. Para orang tua dapat memperbolehkan anak untuk bermain gadget pada waktu tertentu saja dan mengawasi anak saat menggunakan atau bermain gadget dengan memperhatikan jarak penglihatan pada anak saat memainkan gadget di rumah, serta membatasi durasi waktu anak bermain games atau gadget.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image