Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adithia

Disabilitas, BISA

Sastra | Monday, 14 Feb 2022, 10:19 WIB

Sudah satu bulan terakhir, Alya Anisa, punya kebiasaan baru. Disabilitas binaan Titian Bangsa Foundation ini memiliki aktivitas sehari-hari di rumah daerah Citeureup - Cimahi. Akan tetapi saat ini, Alya menggunakan waktu luangnya untuk membuat karya literasi. Berkat pelatihan literasi yang diikutinya, Alya menjadi lebih bersemangat dalam membuat karya literasi.

Alya Anisa

Alya tidak sendirian. Ada banyak insan disabilitas yang memiliki kemampuan lebih, seperti Siti Opin, seorang disabilitas tuna netra yang tidak mendapatkan arahan yang jelas mengenai tuntunan teknis serta bagaimana memulai berkarir di dunia literasi. Para insan disabilitas ini memiliki potensi dan bakat terpendam, akan tetapi belum menemukan media komunikasi yang membantu mengarahkan dan mengembangkan potensi yang mereka miliki.

Ketua Titian Bangsa Foundation, Yulianti Rahayu mengatakan, berdasarkan pengamatannya, banyak insan disabilitas memiliki kemampuan literasi cukup baik, bahkan dibandingkan dengan insan normal sekalipun. Bahkan ada diantara insan disabilitas tersebut mempublikasikan karya literasi nya dalam channel youtube. Hanya saja mereka membutuhkan tuntunan teknis serta dorongan motivasi agar mereka lebih bersemangat membuat karya literasi. “Dengan segala keterbatasannya, mereka seringkali kurang percaya diri dalam mengungkap gagasannya, sehingga cenderung memendam minat atau hanya menikmati hasil karyanya sendiri” tutur Yulianti.

Atas dasar itulah, Titian Bangsa Foundation, bekerja sama dengan Komunitas Aliansi Ruang Menulis Karya (Arunika), sebuah aliansi penulis di bawah naungan Dd publishing, menyelenggarakan pelatihan Literasi Digital bagi Insan Disabilitas, bertempat di Rumah Disabilitas Mata, Jalan Lurah no 364/J Cimahi. Pelatihan yang digagas oleh Titian Bangsa Foundation tersebut diselenggarakan menggunakan media digital, dengan menghadirkan trainer dari pulau Dewata, Bali.

Titian Bangsa

Titian Bangsa Foundation mencoba membantu mengarahkan bakat insan disabilitas untuk bertemu dengan komunitas literasi, mengembangkan bakat sesuai dengan minat masing-masing insan disabilitas. Adapun tujuan pelatihan ini adalah mengenalkan insan disabilitas kepada komunitas yang memiliki minat dan ide yang sama, sehingga mereka dapat lebih terbuka dalam mengembangkan gagasannya serta berbagi ilmu dan saling memotivasi.

Meskipun insan disabilitas kehilangan fungsi salah satu panca inderanya, akan tetapi mereka akan dianugerahi kemampuan yang lebih baik pada indera yang lain, bahkan dibandingkan insan normal sekalipun. Anugerah kemampuan literasi bagi insan disabilitas disetujui oleh Dyah Rooslina, trainer dari Komunitas Aliansi Ruang Menulis Karya (Arunika). Ia mengatakan kemampuan literasi peserta pelatihan Literasi Digital bagi Insan Disabilitas sudah cukup baik. Mereka memiliki imajinasi yang sangat baik, dan menuangkan dalam bentuk deskripsi dengan cukup detail. Meskipun mereka tidak memiliki indera penglihatan, akan tetapi mereka mampu menggambarkan situasi dalam narasi sesuai dengan imajinasi mereka, dan itu jauh lebih indah dan lebih luas.

Dyah mengatakan, tujuan dari pelatihan ini, bukan hanya memberikan coaching teknis semata, akan tetapi mempertemukan insan disabilitas dengan komunitas literasi. Saat mereka bertemu dan berbagi pengalaman, akan menjadi modal yang sangat besar bagi mereka. Bertemu dengan orang yang memiliki kesamaan ide, memberikan energi positif yang besar bagi mereka. Atas dasar itulah, Dyah mendorong peserta pelatihan untuk bergabung dengan komunitas berdasarkan ide dan jenis literasi yang akan dikembangkannya.

Saat ini diselenggarakan pelatihan angkatan pertama, dengan peserta khusus untuk insan disabilitas binaan Titian Bangsa Foundation. Apabila sudah mendapat pola yang cukup baik, tidak menutup kemungkinan pelatihan ini akan dibuka untuk insan disabilitas umum, ungkap Yulianti. Pelatihan literasi yang digagas oleh Titian Bangsa Foundation dan Arunika ini memang berfokus dalam pengenalan komunitas dan coaching teknis. Akan tetapi tidak berhenti disitu, Titian Bangsa Foundation akan membantu para peserta pelatihan agar dapat menerbitkan karya literasi nya. Alya Anisa contohnya, gadis lulusan SLBN-A Cimahi ini, menurut penilaian trainer sudah layak untuk menerbitkan karya literasi, bahkan yang bersangkutan mendapatkan penilaian sebagai penulis terbaik ke 3, diantara penulis normal lainnya. Berdasarkan prestasinya itu, Alya diarahkan untuk membuat tulisan antologi bersama beberapa penulis insan normal lain. Apabila sudah masuk phase ini, diharapkan mereka mendapatkan manfaat ekonomi atas penjualan buku hasil karya mereka.

Alhamdulillah, saat ini antologi karya Alya Anisa telah terbit. Antologi berjudul “Kepingan Perjuangan” berisi kumpulan tulisan mengenai perjuangan hidup dengan sebuah pengorbanan. Pengorbanan bisa dalam bentuk apa saja, semua yang kita perjuangkan dalam hidup butuh pengorbanan yang teramat dahsyat, tidak akan pernah berkhianat pada hasil yang akan kita dapat. Keiklasan hati menjalani hidup yang penuh dengan perjuangan membuat pengorbanan sebesar apapun akan terasa biasa.

Karya Alya dalam antologi Kepingan Perjuangan terbitan Dd Publishing

Untuk itu perlu keperdulian dan peran serta kita semua dalam membantu insan disabilitas dalam berkarya, khususnya karya literasi. Selain memberikan kesempatan berkembang, juga dapat membantu mengangkat derajat ekonomi dengan penghargaan atas hasil karya mereka. Mari kita nikmati dan hargai hasil literasi Alya dan teman-teman insan disabilitas lainnya. Mereka membuktikan, disabilitas, BISA!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image