Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sutanto

Komunitas Yuk Menulis Menjadi Candu

Info Terkini | Saturday, 07 Aug 2021, 12:03 WIB

Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati telah menjadi candu bagi para penulis di seluruh Indonesia. Setiap orang yang bergabung di komunitas yang terbentuk sejak 2006 ini akan selalu merasa ketagihan, ingin dan ingin terus menulis.

Perempuan yang bermukim di Klaten ini begitu piawai mengelola grup WhatsApp menjadi media pelatihan yang menarik. Dengan anggota sekitar 10 ribu orang, maka Vitriya harus mengelola sekitar 40 grup untuk terus menggelorakan literasi secara nyata.

Dalam mengelola pelatihan selalu menyapa peserta layaknya keluarga, sehingga semua peserta merasa nyaman mengikuti acara.

Penjelasan tidak terlalu bertele-tele, namun runtut dan jelas dengan contoh langsung serta diakhiri dengan penugasan. Setiap peserta yang mengalami kesulitas diberi ruang untuk menyampaikan kesulitan yang dihadapi.

Hampir setiap bulan KYM menggelar berbagai kegiatan, seperti: workshop cerita anak, workshop fabel, workshop editing, kolaborasi dengan berbagai tokoh nasional, dan yang masih berlangsung di bulan Juli s.d Agustus 2021 ini, Workshop Motivasi Bisnis.

Dalam kegiatan yang menerapkan 50% teori, 50% praktik tersebut bagi 142 peserta aktif akan menghasilkan berbagai buku. Karena ada teori dan praktik membuat: antologi true story bisnis, quote, antologi dongeng kekayaan fauna di Indonesia, antologi surat istimewa, antologi puisi bertema”Detak Pertama”,masih ditambah dengan pendampingan pembuatan buku solo bagi yang menginginkan.

Untuk menjaga kualitas karya, setiap naskah dibuat dengan ketentuan baku dan dilakukan seleksi ketat.

Dalam workshop motivasi bisnis, perempuan yang akan segera dikaruniai anak kedua ini memberi motivasi peserta dengan menceritakan usaha yang dirintis di awal pernikahan bersama sang suami. Usaha yang berkembang bagus tersebut hancur karena pandemi. Tidak tega memberhentikan karyawan, mereka dilatih untuk membuat masker lalu berkembang menjadi konektor masker. Mungkin orang tak menyangka karyawan yang dilatih hanya lulusan SD dan sudah berusia lanjut.

Melalui pengantar seperti itu peserta kemudian diajak untuk berbagi cerita tentang bisnis yang sudah ditekuni atau minimal usaha yang pernah dilakukan. Bermula dari saling berbagi cerita tersebut akhirnya ditulis dijadikan satu menjadi antologi dengan titel “Berbisnis? Jangan Takut!”

Untuk membuat quote diberikan ketentuan kalimatnya pendek tidak boleh berparagraf apalagi satu halaman, harus bermakna dan memotivasi. Kata yang dipilih tidak harus rumit, sederhana namun mudah diingat dan bermakna. Dalam membuat quote mesti dicek apakah plagiat atau tidak, bisa menggunakan media online. Peserta diberikan tugas sebagai ajang latihan membuat quote dengan tema “waktu”, setelah diberi waktu mengerjakan akhirnya menjadi buku antologi yang bertitel “Seni Mengukir Kebahagiaan”.

Materi yang ketiga peserta diajak membahas materi pembuatan cerita fabel. Karena sasaran adalah anak mesti memilih bahasa sederhana yang mudah dimengerti. Tantangan yang diberikan kepada peserta, tokoh hewan yang dipilih harus asli Indonesia dengan tujuan mengenalkan keragaman fauna. Dari ratusan peserta memilih tokoh binatang tidak boleh sama. Dalam cerita mesti diungkap nama latin dan fakta unik masing-masing binatang, tentunya tidak mengarang sendiri namun berdasar literatur. Tokoh tidak boleh terlalu banyak, agar cerita bisa lebih fokus karena setiap peserta dibatasi 2 lembar saja. Di bagian akhir cerita wajib dicantumkan amanat atau hikmah yang bisa diambil sebagai upaya turut memberikan Pendidikan karakter kepada anak Indonesia.

KYM juga peduli dengan pandemi Covid -19 dengan mengajak peserta membuat selembar surat yang diberi label `surat istimewa` yang ditujukan untuk tenaga Kesehatan, para relawan, satgas sebagai garda terdepan penanggulangan pandemi

Untuk materi terakhir membuat antologi puisi dengan tema `detak pertama. Beberapa tips diberikan dalam membuat puisi, diantaranya: peserta mesti banyak membaca dan mendengarkan lagu yang berkualitas agar bisa memilih diksi yang indah. Dengan membaca dan mendengarkan lagu akan terbiasa memiliki perbendaharaan katadiksi yang indah dalam jumlah banyak, atau bis akita beri nama `kamus kata`. Agar pembaca tertarik buatlah puisi yang mudah dipahami jangan terlalu aku banget. Prinsipnya orang membaca puisi itu untuk mencari hiburan, kalau mereka bingung membaca puisi yang kita buat justru tidak akan menghibur. Tema detak pertama yang dibuat bisa dimaknai beberapa, bisa detak pertama ketemu pasangan, ketemu dosen yang cakep, atau detak pertama hadirnya buah hati.

Agar tidak terlalu melebar, pembuatan puisi mesti mengikuti ketentuan, setiap puisi hanya terdiri 8-12 baris saja, setiap baris paling banyak 6 kata. Hal yang harus diingat di dalam puisi mesti sesuai dengan tema, ada perasaan/ suasana, mesti ada amanat. Karena sasaran pembacanya umum, didalamnya tidak boleh ada unsur kekerasan, ujaran kebencian, menentang sara, poligami, sarkasme dan pornograf

Dalam setiap even yang digelar, KYM juga memfasilitasi peserta untuk dapat membuat buku solo sesuai dengan yang diinginkan. Mau membuat puisi, quote, cerpen, novel, pantun atau yang lain akan didampingi dengan penuh kesabaran.

Naskah yang dibuat harus sudah diedit sendiri secara maksimal, sehingga Ketika masuk di KYM tidak banyak direvisi. Format naskah buku mesti mengikuti ketentuan yang ada di komunitas ini.

Profesionalisme KYM dalam menggelorakan literasi, menggelitik jiwa seni Guru MTsN 3 Bantul, Sutanto yang mendedikasikan sebuah lagu dengan title “KYM Keren” sebagai rasa simpatinya karena telah setahun lebih berkarya di KYM dan telah berhasil membuat 8 buku solo.

KYM Keren

Ribuan insan dari sluruh pelosok negri

Menyatu dalam satu tekad suci

Tuk mengibarkan bendera literasi

Dengan sepenuh rasa ikhlas hati

Di Komunitas Yuk Menulis kita berkarya

Saling berbagi degan suka cita

Kolaborasi dengan tokoh ternama

Rasa bahagia tiada terkira

Reff:

KYM keren kembangkan bakat menulisku

KYM keren menjadi candu

KYM keren turut mencerdaskan bangsaku

Terus berkarya sepanjang waktu

Interlude, ulang bait kedua-reff

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image