Kamis 25 Apr 2019 12:38 WIB

Politik Uang Vs Politik Takwa

Politik dibangun atas dasar takwa bukan disalahgunakan untuk mencari uang

Petugas menunjukkan sejumlah barang bukti dugaan politik uang pada Pemilu 2019 di kantor Bawaslu Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (16/4/2019).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Petugas menunjukkan sejumlah barang bukti dugaan politik uang pada Pemilu 2019 di kantor Bawaslu Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (16/4/2019).

Berakhir sudah pesta demokrasi yang berlangsung pada tanggal 17 April lalu. Tentunya para kontestan ketar-ketir menunggu hasil keputusan. Tak sedikit harta yang dikeluarkan untuk membiayai pencalonan menuju kekuasaan. Selama ini lumrah terjadi sogok-menyogok, bagi-bagi hadiah untuk meraih simpati.

Terpisahnya urusan agama dari negara membuat mereka yang terlibat dalam politik uang merasa sah-sah saja melakukan hal tersebut. Karena untuk meraih kekuasaan dibutuhkan suara terbanyak. Penelitian yang dilakukan peneliti psikolog politik Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk, mendapatkan keterpilihan seorang calon ditentukan oleh tiga hal: diketahui, dikenal, dan disukai.

Baca Juga

Ketika ketiga hal di atas tidak terpenuhi, maka cara termudah ialah melakukan politik uang, bagi-bagi sembako dan sejenisnya, sembari menitipkan nama. Padahal Islam mengajarkan kekuasaan hanya digunakan untuk mengurusi urusan umat.

Politik dibangun atas dasar sikap takwa, karena dengan ketakwaan seorang pemimpin menjalankan tugasnya berdasarkan hukum Allah. Kekuasaan dalam Islam adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkan kepada Sang Pencipta. Saat pemimpin benar-benar memahami Islam dan bertakwa, maka ia akan melaksanakan Islam secara kaffah sehingga membawa keadilan dan kesejahteraan.

Wallahua'lam bishshowwab.

Pengirim: Waryati, Ibu rumah tangga asal Jatinangor Kabupaten Sumedang

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement