Selasa 23 Apr 2019 23:57 WIB

Antara Teknologi dan Kejahatan Masa Kini

Kemajuan teknologi di era milenial juga memunculkan kejahatan masa kini

Transaksi online (Ilustrasi)
Transaksi online (Ilustrasi)

Hidup di era kemajuan teknologi, kita sangat dimudahkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Saat ini nyaris semua jenis kebutuhan hidup tersedia secara online. Sehingga belanja online menjadi sesuatu yang sangat lumrah dilakukan terutama oleh generasi milenial yang melek teknologi digital. 

Kemajuan tekhnologi tanpa dibarengi dengan ketakwaan menjadikan manusia bisa dengan mudah melakukan kecurangan dalam bertransaksi. Apalagi hidup di era kapitalisme-sekuler yang tidak menjadikan agama sebagai landasan hidup.

Baca Juga

Tidak mengherankan jika penipuan marak terjadi dalam transaksi 'online', seperti barang pesanan yang tak kunjung datang, bukti transfer palsu, minta pulsa dengan modus kecelakaan atau ditangkap polisi, dan lain-lain. 

Tentu saja penipuan atau kecurangan semacam ini tidak akan menjamur jika pemahaman agama melekat dalam benak masyarakat. Sehingga kecurangan-kecurangan baik dalam transaksi 'online' ataupun 'offline' bisa diminamalisir.

Apalagi jika Islam sebagai sistem kehidupan diterapkan oleh negara. Negara akan melakukan antisipasi dengan baik, yaitu dengan terus mendakwahkan syariat Islam  kepada seluruh warganya agar ketakwaan melekat erat dalam diri masing-masing individu.

Tak hanya itu, budaya amar makruf nahi munkar pun akan terus ditumbuhkan pada masyarakat, agar terbentuk masyarakat yang peduli terhadap sesamanya dan mengikis sikap individualisme. Sedangkan yang jauh lebih penting adalah penegakkan sanksi bagi para pelaku penipuan sesuai ajaran Islam. 

Wallaahu a'lam bi ash-ashawab.

Pengirim: Herni Kusmiati asal Kota Banjar

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement