Rabu 25 Nov 2020 17:48 WIB

Formasita Gelar Pekan Literasi

Terdapat sejumlah kegiatan dalam pekan literasi ini.

Sejumlah peserta pembukaan Pekan Literasi,  melalui online, Senin (23/11)
Foto: istimewa/doc formasita
Sejumlah peserta pembukaan Pekan Literasi, melalui online, Senin (23/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Rumah Baca Pesisir (RBP) Beserta Forum mahasiswa bidikmisi Tamsil Linrung (Formasita) dan Pimpinan Komisariat (Pikom) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Pertanian Universitas Hasanudin (Unhas) dan Penerbit BIBLIOSMIA menyelenggarakan 'Pekan Literasi’. Kegiatan ini diselenggarakan melaluizoom, Senin (24/11).

Terdapat sejumlah acara dalam kegiatan bertema 'Membumikan Literasi di Era Pandemik’ ini. Di antaranya webinar nasional, kelas menulis dan pengabdian. Pembukaan kegiatan dilakukan oleh Ketua Forum Taman Baca Masyarakat (TBM) Sulawesi Selatan Dermawan Dennasa. Sekitar 93 pesertamengikuti pembuka kegiatan ini.

Darmawan Dennasa, menyampaikan bahwa kolaborasi sangat penting untuk membumikan Literasi. "Kolaborasi sangat penting untuk membumikan Literasi dan pada kegiatan ini kita membuktikannya, semoga kegiatan ini dapat menambah spirit kita dalam membangkitkan semangat literasi dalam kondisi pandemic," ungkapnya.

Ketua Umum Formasit, Nur Jayadi menyampaikan bahwa ini adalah kegiatan kita bersama. “Menjadi akses kita untuk saling merangkul untuk membumikan Literasi di masa pandemic,” kata Nur.

Ketua IMM Pikom Mipa Pertanian Unhas Aris mengatakan, literasi sangat penting dalam hidup bermasyarakat. "Literasi sangat penting dalam hidup bermasyarakat demi terwujudnya kesejahteraan bersama," ungkapnya.

Founder Bibliosmia, Lina M Komaruddin menyampaikan, sangat senang bisa berkolaborasi dalam kegiatan pekan literasi. Menurutnya, arena kolaborasi sangat dibutuhkan dalam kondisi pandemik, sehingga bisa saling merangkul untuk menghadapi masalah yang terjadi.

Muhammad Yusran selaku Founder Rumah Baca Pesisir Menyampaikan bahwa semangat literasi sangat di butuhkan di masa New Normal. "Jika masyarakat indonesia punya minat literasi yang tinggi mungkin saja tidak akan berlama-lama dengan pandemik karena mereka punya banyak referensi bacaan sebagai solusi untuk menghadapi pandemic,” paparnya.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement