Ahad 10 Jul 2022 10:09 WIB

Khutbah Id Masjid Istiqlal: Mewujudkan Semangat Kebersamaan

Ketua BWI mengisi khutbah di Masjid Istiqlal.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Khutbah Id Masjid Istiqlal: Mewujudkan Semangat Kebersamaan. Foto: Masjid Istiqlal
Foto: AP/Dita Alangkara
Khutbah Id Masjid Istiqlal: Mewujudkan Semangat Kebersamaan. Foto: Masjid Istiqlal

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Ibadah haji sejatinya adalah ibadah yang sangat dinamis atau penuh dengan pergerakan. Itu bisa dilihat dari rangkaian haji dari seperti tawaf, sa'i, wukuf, hingga mabit yang mengharuskan jamaah berpindah dari satu titik ke titik lainya. Karenanya ibadah haji merupakan potret dari perjalanan hidup manusia yang sangat dinamis yang muaranya adalah ketundukan kepada Allah SWT. 

Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Muhammad Nuh saat menyampaikan Khutbah Idul Adha di Masjid Istiqlal pada Ahad (10/7/2022) mengatakan ketika ibadah haji setiap jamaah haji melakukan pergerakan sehingga terjadi pergumulan dan interaksi fisik antar jamaah. Dalam proses ini, menurutnya seseorang akan mengalami benturan untuk saling membantu atau memilih berjalan masing-masing dalam berhaji. 

Baca Juga

"Semangat ta'awun atau saling membantu dan ego sentris seringkali berbenturan dalam proses ibadah haji. Dan itulah realitas dalam kehidupan. Antara ingin membantu dan kepentingan diri sendiri," kata Muhammad Nuh dalam khutbah Idul Adha yang juga disiarkan melalui kanal resmi YouTube Masjid Istiqlal. 

Lebih lanjut ia mengatakan filosofi kompetisi atau Musabaqoh sangat berbeda dengan kolaborasi atau Muawanah. Dalam kompetisi menurutnya kemenangan diraih hanya dengan jalan mengalahkan yang lain. Namun dalam kolaborasi, setiap orang dapat menjadi pemenang tanpa harus saling mengalahkan. Melainkan mencapai kesuksesan dan kemenangan secara bersama-sama. Karena itu menurut Muhammad Nuh untuk mencapai kemenangan, semangat kekitaan atau kolaborasi perlu dikedepankan dibanding ego masing-masing. 

"Yakinlah kekuatan dan kedahsyatan itu akan diperoleh dalam bingkai ke kitaan. Kekuatan hanya bisa dibangun melalui prinsip mutualitas positif. Karena memang ada mutualitas negatif yaitu saling merusak dan saling menjatuhkan. Mutualitas positif yang bisa dibangun atas dasar kedekatan  bukan atas dasar kerenggangan. Inklusif bukan eksklusif . Kesuburan sosial bukan kegersangan sosial. Kesantunan bukan kecongkakan. Apresiasi atas prestasi bukan cibiran. Saling memberi bukan saling mengambil atau mencuri. Membangun jiwa kedermawanan atau filantropis, semangat saling memberi bukan kepelitian. Itu bisa dijadikan sebagai mesin untuk merekatkan hubungan di dalam masyarakat," katanya.

Muhammad Nuh mengatakan Indonesia berdiri dengan semangat kekitaan dan gotong royong yang dirintis oleh para pendiri bangsa. Karena itu menurutnya tugas generasi penerus adalah untuk semakin memperbanyak ruang persamaan dan merawatnya dengan baik. 

Sementara itu pelaksanaan sholat Idul Adha di Masjid Istiqlal Jakarta juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Sholat idul Adha di Masjid Istiqlal dipimpin oleh Imam usatz Salim Ghazali. Pada hari raya qurban tahun ini Masjid Istiqlal juga akan menyembelih hewan quran sebanyak 32 ekor sapi dan 16 ekor  kambing. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement