Rabu 13 Jul 2022 06:37 WIB

Cegah Kejahatan Digital, Pahami Manfaat Autentifikasi Dua Faktor

Selain membuat kombinasi password kuat, penerapan autentifikasi dua faktor atau multifaktor (2FA) meningkatkan keamanan.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Cegah Kejahatan Digital, Pahami Manfaat Autentifikasi Dua Faktor
Cegah Kejahatan Digital, Pahami Manfaat Autentifikasi Dua Faktor

Perubahan gaya hidup serba digital terjadi seiring perkembangan teknologi. Kehadiran internet dan ponsel membuat dunia seakan berada dalam satu genggaman. Situasi ini membuat masyarakat harus memahami pentingnya keamanan digital.

Dalam keamanan digital, masyarakat harus melindungi data pribadi yang bersifat rahasia. Selain membuat kombinasi password kuat, penerapan autentifikasi dua faktor atau multifaktor (2FA) meningkatkan keamanan.

Baca Juga: Maksimalkan Era Digital, Ini Kunci Meraup Cuan Lewat Media Sosial

"Memiliki kata sandi kuat sangat penting untuk melindungi data. Selain itu, Anda juga perlu melakukan langkah lebih lanjut dengan menerapkan autentifikasi dua faktor atau multifaktor (2FA)," ujar Senior Konsultan Solusi Holistic, Ketua RTIK Mojopahit Mojokerto, Abdul Rachman, SE.MM saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (5/7), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

2FA membutuhkan beberapa kredensial sehingga jauh lebih sulit bagi penyerang mendapat akses ke akun pengguna media digital. Dalam pengaktifannya diperlukan kata sandi, token (Google Authenticator, Authy, Okta, RSA, dan lain sebagainya), kode verifikasi yang dikirim ke ponsel/OTP, hingga sesuatu yang bisa mengidentifikasi pengguna seperti sidik jari atau wajah (biometrik).

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Ketua Komite Kampanye dan Publikasi Mafindo, Yuli Setiyowati. Kemudian Senior Konsultan Solusi Holistic, Ketua RTIK Mojopahit Mojokerto, Abdul Rachman, serta Relawan TIK-Founder Akademi Digital Advisor, Alamsurya Kubara Endriharto, MM.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Literasi Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement