Senin 26 Sep 2022 09:16 WIB

Pengemasan Produk Harus Diperhatikan Pelaku UMKM

Kemasan dengan bentuk unik dan menarik lebih mudah dilirik konsumen.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Seorang pekerja menyelesaikan kemasan bagi produk kuliner UMKM (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Seorang pekerja menyelesaikan kemasan bagi produk kuliner UMKM (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- KKN Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar pelatihan pembuatan singkong keju dan saus pepaya Desa Beteng, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Mereka membuat desain produk UMKM grubi, manggleng, keripik, dan permen pepaya.

Salah satu mahasiswa KKN UNY, Riza Amelia Jasmin mengatakan, kemasan ini dapat memperindah produk yang diproduksi UMKM di Desa Beteng. Ia berpendapat, kemasan dapat memperindah produk, dapat disesuaikan kategori membuat produk lebih aman.

Sekaligus, lanjut Riza, memberikan informasi produk itu sendiri dalam bentuk pelabelan. Pengemasan yang memiliki bentuk unik dan menarik lebih mudah dilirik konsumen, orang-orang akan lebih ingin mencari tahu produk yang dikemas menarik.

"Kemasan dan logo produk merupakan salah satu cara memperkenalkan identitas produk terhadap target pasar yang hendak disasar," kata Riza.

 

Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi UNY tersebut menuturkan, untuk dapat memperluas jaringan pemasaran mereka dikenalkan pemanfaatan media-media sosial. Antara lain menggunakan Instagram, website, e-commerce, atau WhatsApp.

Juga dapat membuat pamflet serta menggunakan pola Electronic Word of Mouth (E-WOM) berupa testimoni kepuasan pelanggan yang ditampilkan dalam konten produk di media sosial. Jaringan pemasaran juga dapat digunakan untuk pengembangan pasar.

Materi yang disampaikan Riza tidak sebatas bagaimana produk dikemas dengan baik. Tapi, disampaikan teori tentang kemasan, produk yang dipasarkan, desain kemasan, estimasi biaya kemasan, rencana strategi pemasaran, dan tentang distribusi.

Pelatihan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang diperuntukkan bagi pelaku UMKM di Beteng ini merupakan kerja sama antara Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jateng dan Pemkab Klaten. Khususnya, Desa Beteng Jatinom dan UNY.

Kepala Diskominfo Jateng, Riena Retnaningrum mengungkapkan, kegiatan ini merupakan pula salah satu rangkaian dari program pelatihan UMKM yang diinisiasi Diskominfo Jateng. Yang mana, telah dilaksanakan sejak Agustus 2022 lalu. "Kegiatan ini diharapkan dapat memberdayakan ibu-ibu PKK setempat," ujar Riena.

Selain PKK, kegiatan ini dihadiri Kadiskominfo Jateng dan Kadiskominfo Klaten. Kepala Desa Beteng, Prapta Sugiarta berharap, dengan pelatihan UMKM ini produk dapat diperjualbelikan di minimarket sekitar Beteng dengan sistem titip jual.

"Sehingga, bisa mengembangkan dan memberdayakan perekonomian masyarakat Beteng," katanya.

Ketua KKN UNY, Rahmawati Dewi Yusnita menambahkan, di Desa Beteng selama ini ketela hanya dijual mentah, tanpa diolah lebih lanjut, sehingga harganya masih murah. Selain itu, belum ada UMKM dan edukasi kewirausahaan belum maksimal.

"Berharap pelatihan ini dapat mengantarkan Beteng dalam beradaptasi di dunia digital, sehingga perekonomian menembus pasar nasional, bahkan internasional," ujar Rahmawati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement