Rabu 01 Dec 2021 16:01 WIB

Guru Besar UMY Dilantik Jadi Dewan Eksekutif BAN-PT

Semua ingin perguruan tinggi memiliki standar yang sama.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Yogyakarta.
Foto: muhammadiyah.or.id
Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Guru Besar Geoteknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof Agus Setyo Muntohar, resmi dilantik jadi anggota Dewan Eksekutif BAN-PT 2021-2026. Sebelumnya, Prof Agus Setyo Muntohar menjabat Kepala Divisi Penjaminan Mutu Akademik UMY.

Agus banyak menekuni masalah penjaminan mutu sebenarnya di perguruan tinggi. Ia ingin sebuah program studi dapat betul-betul berdaya saing, kemudian tentang mutu dosen, mutu mahasiswa, dan mutu layanan, semua itu harus ditingkatkan.

Baginya, menjadi anggota Dewan Eksekutif BAN-PT merupakan pijakan baru menebar manfaat ke lingkup lebih luas. Ini seperti pendampingan ke perguruan tinggi di beberapa daerah mengenai penjaminan mutu yang biasa diberikan Agus selama ini.

Ia sepakat, Indonesia memiliki jumlah perguruan tinggi begitu banyak, dan tidak sedikit perguruan tinggi swasta namun belum mampu bersaing global. Melihat ini, Agus tertantang berkontribusi agar perguruan tinggi Indonesia semakin mendunia.

"Mungkin dengan kontribusi pengetahuan saya tentang mutu, tentang meningkatkan mutu akademik, sumber daya, mungkin itu bisa lebih bermanfaat bagi orang lain. Prinsipnya, saya ingin mengabdikan diri lebih luas lagi, tidak sebatas di UMY," kata Agus, Rabu (1/12).

Tentu, lanjut Agus, tidak mudah menyulap PTS/PTN bersaing global. Maka itu, Dewan Eksekutif BAN-PT harus memiliki pemahaman baik tentang penjaminan mutu bekerja, memahami peraturan, hakikat penjaminan mutu, salah satunya akreditasi.

Hakikatnya, Dewan Eksekutif BAN-PT memiliki fungsi menjamin semua perguruan tinggi sesuai standar yang telah ditetapkan BAN-PT. Namun, melihat fenomena yang ada, tidak semua memiliki kelebihan maupun kekurangan yang sama.

"Hal ini bisa menjadi hambatan, tapi justru itulah konsekuensinya. Jelas ya itu konsekuensinya, ketika orang membuat perguruan tinggi seharusnya dia paham bahwa dia bukan cuma jualan recehan, tapi punya standarnya," ujar Agus.

Memiliki standar internasional menjadi satu program yang akan dijalankan. Maka itu, jadi tugas mereka mengajak, membina, dan mendampingi semua PT dan bagi yang sudah memiliki standar bagus semakin ditingkatkan, bersaing di tingkat global.

Dosen Prodi Teknik Sipil UMY itu menganalogikan pentingnya standar bagi kampus seperti orang berlomba lari dengan garis mulainya sama. Semua ingin perguruan tinggi memiliki standar yang sama, sehingga mudah ketika diajak lari bersama.

Ia meyakini, suatu saat nanti di Indonesia PTS akan mampu mengungguli PTN, asal dikelola serius lewat konsep-konsep akuntabel. Siapun pemimpinnya harus miliki visi jauh ke depan, bisa mengelola sumber daya yang ada, aset perguruan tinggi.

Agus sendiri telah melalui beberapa proses seleksi administrasi, seleksi rekam jejak dan interview sejak September 2021 sampai akhirnya menjadi anggota Dewan Eksekutif BAN-PT. Agus turut menyampaikan pesan kepada PTS dan PTN Indonesia.

"Kita boleh bermimpi menjadi universitas kelas dunia, tapi kita harus segera bangun dan sadar karena mimpi hanya bisa diraih ketika kita bangun," kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement