Selasa 26 Oct 2021 13:24 WIB

Mahasiswa UGM Kembangkan Skrining Kanker Usus Besar

Penelitian bakteri ejaan mampu digunakan mendeteksi sel kanker kolorektal.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Kanker usus besar (Ilustrasi)
Foto: Kankerususbesar.com
Kanker usus besar (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Insidensi dan mortalitas akibat kanker usus besar di Indonesia masih tergolong tinggi. Skrining dan penanganan dini dapat menurunkan mortalitas dan sudah beragam metode skrining diterapkan untuk mendeteksi kanker.

Salah satunya yang dilakukan oleh tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Mereka menegmbangkan metode skrining kanker usus besar (kolorektal) dengan manfaatkan bakteri probiotik Escherichia coli Nissle 1917 (EcN) termodifikasi.

Tim terdiri dari Nayaka Bagus Wahyu Agung Hertanto, Sovann Amadeus, Ofadhani Afwan dan Yohannes Edward GP (FKKMK) serta Maria Indra Ardriyanto (Farmasi). Penelitian bakteri ejaan mampu digunakan mendeteksi sel kanker kolorektal.

Ketua tim, Nayaka mengatakan, ide awal penelitian ini sebenarnya terinspirasi dari sebuah seminar di Fakultas Biologi UGM. Seminar tersebut memaparkan bahwa organisme, misal bakteri, bisa dimodifikasi untuk keluarkan protein tertentu.

Selain itu, berdasarkan hasil penelitian lainnya menyebutkan bakteri probiotik Escherichia coli Nissle 1917 (EcN) mengalami peningkatan kepada pasien kanker usus besar. Akhirnya, tim berpikir kemungkinan bakteri itu bisa dimodifikasi.

"Agar bisa dikembangan untuk mendeteksi kanker. Dari situlah penelitian ini mulai dilakukan," kata Nayaka, Selasa (26/10).

Proses penelitian dilakukan selama empat bulan, dimulai dari studi literatur. Tim menyimpulkan jika modifikasi bakteri diperlakukan ke kolon normal dan kolon dengan kanker akan menunjukkan peningkatan pada kolon dengan kanker kolorektal.

Mereka mengembangkan ejaan untuk mudah dideteksi dengan memodifikasi ejaan ini agar bisa mengeluarkan protein fluoresens yang dapat berpendar di bawah sinar UV. Terkait ini, mereka tidak memerlukan metode yang rumit untuk menguji ejaan.

"Hanya memerlukan lampu UV, ejaan yang telah dimodifikasi bisa berpendar saat disinari UV, sehingga dapat diamati langsung pada feses," ujar Nayaka.

Penelitian berjudul Potensi Pemberian Bakteri Probiotik Escherichia coli Nissle 1917 (EcN) Termodifikasi sebagai Sarana Screening Kanker Kolorektal ini telah membawa tim mahasiswa UGM melaju ke Pimnas 34 pada 26-30 Oktober 2021 ini.

Nayaka berharap, penelitian mereka dapat dikembangkan ke tahap berikutnya dan alat skrining ini bisa membantu deteksi dini kanker kolorektal. Sebab, Nayaka berpendapat, persoalan ini harus dihadapi bersama sebagai tenaga medis. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement