Rabu 18 May 2022 06:37 WIB

Suara Angklung Bergema di Markas AC Milan

Direktur Marketing AC Milan menyatakan ketertarikannya terhadap alat musik Indonesia.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Fernan Rahadi
Casa Milan
Foto: blogdisport.it
Casa Milan

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Yayasan Rumah Angklung Indonesia mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Casa Milan, markas klub sepak bola ternama Italia, AC Milan, belum lama ini. Para musisi Rumah Angklung memainkan dua lagu pop dengan aransemen alunan angklung.

Musisi memainkan Rossoneri (The Red and Black) yang merupakan lagu kebangsaan para pendukung AC Milan, serta lagu Milano Siamo Noi (We are Milan) yang diciptakan oleh Arif Sarifudin, pendiri Rumah Angklung Indonesia pada 2021. Dua lagu persembahan ini sebagai hadiah spesial untuk AC Milan yang dapat kembali masuk kompetisi Liga Champions setelah absen selama tujuh tahun.

Direktur Marketing AC Milan, Peter Morgan, menyatakan ketertarikannya dengan alat musik tradisional Indonesia. Ia pun kerap memuji Indonesia dengan berbagai alat musik tradisional yang unik.

"Saya sangat tertarik dengan keunikan angklung, alat musik tradisional Indonesia yang terbuat dari bambu. Musik Anda, kostum dan seluruh pertunjukan Anda sangat mengesankan," ujar Morgan seperti dikuti pernyataan pers KBRI Roma, Selasa (17/5/2022).

Manajemen AC Milan memberikan apresiasi tinggi atas dukungan para musisi Indonesia untuk klub sepak bola AC Milan. Hal ini telah memperluas global outreach klub sepak bola tersebut dengan lebih dari 20 juta pendukung di seluruh dunia.

Pertunjukan musisi Rumah Angklung Indonesia juga mendapatkan kejutan dengan kedatangan dua pemain sepak bola legendaris AC Milan, Daniele Massaro dan Franco Baresi yang sangat terkesan dengan pertunjukan tim Rumah Angklung.

"Kami merasakan energi yang luar biasa melalui musik kalian. Terima kasih untuk semangatnya terhadap AC Milan," kata Baresi yang merupakan pemain AC Milan dengan masa kejayaan di tahun 90-an. Tak lupa, kedua pesepakbola senior tersebut menandatangani angklung dan jersey otentik mereka untuk Milanisti Indonesia.

Tanpa melupakan akar budaya Indonesia, para musisi Rumah Angklung mengenakan kostum panggung dari kain tenun lurik tradisional Indonesia bewarna merah dan hitam yang senada dengan seragam tim AC Milan dan penambahan sentuhan batik motif angklung khas Rumah Angklung. Kostum tersebut dibuat dengan kerja sama dari "Apikmen" salah satu UMKM batik dan wastra Indonesia.

Presiden Milanisti Indonesia, Arrival, menyampaikan kebanggaan atas keberhasilan pertunjukkan angklung di Studio Milan TV, Casa Milan. Ia pun menyampaikan harapan untuk membangun komunikasi yang lebih dalam dengan Manajemen AC Milan guna meningkatkan kerja sama Indonesia dengan AC Milan.

KBRI Roma senantiasa mendukung kerja keras keras, kontribusi aktif dan daya upaya positif dari seluruh seniman Indonesia untuk meningkatkan promosi budaya dan kesenian khususnya bagi musik tradisional Indonesia bisa semakin mendunia. Diplomasi seni dan budaya, dalam hal ini pertunjukkan angklung di Casa Milan, telah semakin memperkenalkan Indonesia melalui jaringan fan base penggemar sepak bola di seluruh dunia serta meningkatkan citra positif Indonesia di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement