Selasa 18 Jan 2022 08:26 WIB

Vaksin Booster Lansia di Yogyakarta Ditargetkan Selesai Februari

Pemerintah desa hingga RT/RW juga diminta untuk melakukan penyisiran terhadap lansia.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Petugas vaksinator menyuntikkan vaksin booster Covid-19 untuk lansia di Jogja Expo Center, Bantul, DIY, Kamis (13/1/2022). Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar vaksinasi booster Covid-19 untuk 4.000 warga dengan prioritas utama lansia
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Petugas vaksinator menyuntikkan vaksin booster Covid-19 untuk lansia di Jogja Expo Center, Bantul, DIY, Kamis (13/1/2022). Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar vaksinasi booster Covid-19 untuk 4.000 warga dengan prioritas utama lansia

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai melaksanakan vaksinasi booster untuk lansia, Senin (17/1) ini. Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, vaksinasi booster untuk lansia ini ditargetkan selesai pada Februari 2022 nanti.

"Kami targetkan selesai maksimal pertengahan Februari (selesai) untuk booster lansia," kata Haryadi di sela pelaksanaan kick off vaksinasi booster lansia di Kompleks Balai Kota, Senin (17/1).

Vaksinasi booster untuk lansia di Kota Yogyakarta dilayani di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), baik itu puskesmas maupun rumah sakit. Bagi lansia yang sudah mendapatkan undangan vaksinasi booster, ia meminta agar mendatangi fasyankes.  

Untuk booster ini, pihaknya tidak membuka sentra-sentra vaksin seperti yang sudah dilakukan sebelumnya. "Kita sengaja tidak membuka sentra-sentra vaksin, cukup dengan level puskesmas dan rumah sakit di wilayah Kota Yogya, semua dalam kondisi tersedia," ujar Haryadi.

Total lansia di Kota Yogyakarta sendiri mencapai 57.242 orang dan seluruhnya sudah menerima vaksin primer atau vaksin dosis pertama dan dosis kedua. Artinya, jumlah lansia ini mencapai 13,8 persen dari total seluruh penduduk yang ada di Kota Yogyakarta.

Meskipun begitu, belum seluruhnya yang terdaftar untuk mendapatkan vaksin booster. Hal ini ini dikarenakan masih banyak lansia yang tidak mengakses aplikasi PeduliLindungi.

"Yang siap dari data PeduliLindungi 24 ribu lansia. Artinya yang baru menggunakan PeduliLindungi baru 24 ribu, padahal lansia 57 ribu lebih. Yang tidak mengakses karena mobilitasnya terbatas dan separuh lansia kita juga tidak menggunakan HP, sehingga tidak tercatat di PeduliLindungi," jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani juga mengatakan bahwa lansia yang siap menerima vaksin booster sebanyak 24 ribu. Hal ini juga dikarenakan belum seluruhnya dari 57 ribu lebih lansia tersebut yang memenuhi syarat untuk mendapatkan booster.

"Karena memang ada persyaratan (penerima booster rentang waktunya) harus sudah enam bulan dari dosis kedua, (lansia yang) sudah siap untuk divaksin saat ini ada 24 ribu," kata Emma.

Hingga saat ini, pihaknya terus berproses untuk mendata agar seluruh lansia dapat divaksin booster. Dengan begitu, target penyelesaian booster lansia pada Februari nanti dapat dicapai.

Pemerintah desa hingga RT/RW juga diminta untuk melakukan penyisiran terhadap lansia. Termasuk melakukan jemput bola kepada lansia yang tidak bisa mengakses tempat vaksinasi dalam rangka mencapai target percepatan vaksinasi booster di Kota Yogyakarta.

"Harapan saya pengurus lansia di kecamatan maupun kelompok lansia RT/RW disisir semua (lansia). Satpol PP, tokoh-tokoh masyarakat dan pemuda itu menjemput lansia yang belum booster, sehingga target kita tercapai. Semoga lansia terlindungi semuanya karena lansia kita cukup tinggi di Yogya," kata Ketua Komisi Daerah (Komda) Lansia, Kota Yogyakarta, Tri Kirana Muslidatun.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement