Rabu 08 Sep 2021 22:25 WIB

Bantul Dapat Laksanakan PTM Terbatas pada PPKM Level 3

Semua satuan pendidikan dan lembaga pelatihan agar menerapkan protokol kesehatan.

Bantul Dapat Laksanakan PTM Terbatas pada PPKM Level 3 (ilustrasi).
Foto: ANTARA/FAUZAN
Bantul Dapat Laksanakan PTM Terbatas pada PPKM Level 3 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dapat dilaksanakan melalui pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di daerah itu.

"Pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui tatap muka terbatas dan atau pembelajaran jarak jauh," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam keterangan resmi melalui Instruksi Bupati Nomor 27 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3 di Bantul, Rabu (8/9).

Dalam inbup tersebut menyatakan, hal itu berdasarkan Keputusan Bersama Mendikbud, Menteri Agama, Menkes, dan Mendagri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di masa pandemi COVID-19 dan bagi satuan pendidikan yang melaksanakan PTM terbatas.

Meski demikian, jika PTM secara terbatas dilaksanakan pada satuan pendidikan, maka ketentuannya maksimal 50 persen dari kapasitas, dan juga menerapkan protokol kesehatan ketat, sedangkan bagi pendidikan anak usia dini (PAUD) maksimal 33 persen dengan protokol kesehatan ketat.

Untuk kegiatan pelatihan pada lembaga pelatihan dapat dilaksanakan secara kombinasi antara jarak jauh atau daring dan tatap muka terbatas atau luar jaringan. "Semua satuan pendidikan dan lembaga pelatihan agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Untuk pelaksanaan lebih lanjut diatur oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Bantul," demikian Instruksi Bupati.

Ia mengatakan sebagai persiapan melaksanakan PTM terbatas, percepatan vaksinasi COVID-19 kepada pelajar terus digencarkan, karena capaian vaksinasi pelajar menjadi salah satu syarat untuk dibukanya kembali sekolah di masa pandemi. "PTM itu ukurannya disamping kajian epidemiologis, juga capaian vaksinasi, jadi kalau vaksinasi itu sudah 70 persen, apalagi 100 persen itu dorongan untuk membuat kelonggaran termasuk belajar tatap muka itu akan lebih besar," katanya.

Ia juga mengingatkan pentingnya vaksinasi untuk pelajar hingga tuntas. "Tapi kita belum berfikir soal PTM, karena kita masih kejar vaksinasi untuk para pelajar sampai 100 persen, baik pelajar SMP, SMA, SMK, MTs dan MA, dan kita juga menunggu instruksi gubernur dulu, dari pada saya salah," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement