Ahad 15 Aug 2021 18:57 WIB

Gunung Merapi Masih Berstatus Siaga

Cuaca sekitar Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam, lalu berkabut siang dan sore.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Ahad (15/8/2021). Menurut data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode pengamatan Minggu, 15 Agustus 2021 pukul 00:00-06.00 WIB terjadi satu kali awan panas guguran dengan jarak luncur 2.000 meter dan 10 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Ahad (15/8/2021). Menurut data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode pengamatan Minggu, 15 Agustus 2021 pukul 00:00-06.00 WIB terjadi satu kali awan panas guguran dengan jarak luncur 2.000 meter dan 10 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Aktivitas Gunung Merapi berupa guguran awan panas maupun lava pijar terjadi cukup tinggi satu pekan terakhir. Pada periode pengamatan 6-12 Agustus 2021 saja, terjadi 28 kali guguran awan panas dan 252 kali guguran lava pijar.

Sebanyak 28 awan panas guguran mengarah ke barat daya berjarak luncur maksimal 3.000 meter. Sedangkan, 252 lava mengarah ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter dan satu kali ke tenggara dengan jarak luncur 500 meter.

Cuaca sekitar Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam, lalu berkabut siang dan sore. Dilaporkan hujan abu pada 10-12 Agustus 2021 di Kecamatan Dukun, Sawangan, Grabag, Pakis, Tegalrejo, Secang, Srumbung, Salam, Muntilan dan Mungkid.

Analisis morfologi dari Stasiun Kamera Deles V, Ngepos, dan Babadan II teramati perubahan morfologi di kubah lava barat daya dan kubah tengah akibat aktivitas lava pijar dan awan panas yang meningkat. Tapi, volume kubah lava relatif tetap.

Intensitas kegempaan pekan ini masih cukup tinggi. Deformasi menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 7,7 centimeter per hari. Namun, tidak dilaporkan hujan, lahar maupun penambahan aliran di sungai–sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

"Kesimpulan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Ahad (15/8).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor tenggara–barat daya sejauh maksimal tiga kilomoeter ke arah Sungai Woro Lalu, sejauh lima kilometer ke Ssungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement