Senin 02 Aug 2021 18:35 WIB

Testing Covid-19 di DIY Terus Turun

Penambahan kasus terkonfirmasi positif di DIY masih cukup tinggi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Testing Covid-19 di DIY Terus Turun (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Testing Covid-19 di DIY Terus Turun (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Testing (pemeriksaan) Covid-19 di DIY terus turun. Berdasarkan data yang dihimpun Republika dari Satgas Penanganan Covid-19 DIY, testing harian di DIY sendiri sempat menyentuh angka di atas 10 ribu orang pada 13 dan 14 Juli 2021 lalu.

Namun, testing ini terus turun sejak 15 Juli hingga 31 Juli dengan rata-rata di atas 8.000 sampai di atas 9.000 orang per hari. Jumlah testing ini terus turun yang pada 1 Agustus hanya 6.738 orang.

Pada 2 Agustus ini, testing turun drastis di angka 3.302 orang. Padahal, penambahan kasus terkonfirmasi positif di DIY masih cukup tinggi dengan jumlah 1.566 kasus baru pada 2 Agustus ini.

Dengan kasus baru Covid-19 yang masih tinggi, tentunya jumlah testing seharusnya juga masih tinggi. Hal ini dikarenakan tracing (pelacakan) kasus juga akan meningkat mengingat jumlah kasus baru yang masih naik signifikan di DIY.

Bahkan, Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih juga sudah menyebut sebelumnya bahwa testing Covid-19 dipengaruhi oleh beberapa faktor. Jika kasus Covid-19 di masyarakat banyak ditemukan, katanya, maka tracing pun akan meningkat dan menyebabkan testing pun ikut meningkat.

"Jika jumlah kontak erat yang diperoleh banyak, maka testing juga naik, begitu juga sebaliknya," kata Berty.

Berty menjelaskan, peningkatan jumlah testing juga harus tetap mengikuti strategi yang sudah ditetapkan Kementerian Kesehatan. Mulai dari testing terhadap prioritas penemuan kasus pada suspek dan kontak erat dari kasus-kasus terkonfirmasi, serta testing terhadap seluruh kontak erat baik itu yang bergejala maupun tidak bergejala.

Sedangkan, skrining pada orang-orang yang tidak bergejala dan bukan merupakan kontak erat, kata Berty, bukan prioritas dari testing. "Meningkatkan testing tanpa kriteria sebenarnya gampang, setiap orang di jalan di testing juga bisa. Nanti spesimen naik, positive rate turun, tapi tidak sesuai dengan kriteria, (sedangkan) transmisi masih terjadi masif (di masyarakat)," ujarnya.

Namun, nyatanya dengan penambahan kasus yang masih cukup tinggi di DIY malah menyebabkan testing terus turun. Saat dikonfirmasi lebih lanjut mengenai penurunan testing di saat kasus harian masih di atas seribu kasus, Pemda DIY belum memberikan jawaban hingga berita ini ditulis. Sementara, pemerintah pusat juga sudah meminta Pemda DIY untuk meningkatkan testing, tracing dan treatment. 

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 DIY, penambahan 1.566 kasus baru pada 2 Agustus ini menjadikan total kasus Covid-19 sebesar 120.702 kasus. Seluruh kasus baru tersebut disumbang oleh lima kabupaten/kota se-DIY.

Tertinggi disumbang Kabupaten Bantul yakni 622 kasus baru, disusul Kabupaten Sleman dengan 469 kasus baru. Kota Yogyakarta menyumbang 302 kasus baru, Kabupaten Gunungkidul menyumbang 138 kasus baru dan Kabupaten Kulon Progo menyumbang 35 kasus baru.

Berdasarkan riwayat, sebagian besar dari kasus baru tersebut merupakan tracing kontak erat yakni 1.421 kasus baru. Sedangkan, 103 kasus baru merupakan riwayat periksa mandiri, empat kasus baru dari riwayat skrining karyawan kesehatan dan riwayat dari 38 kasus baru lainnya masih belum diketahui.

"Untuk kasus aktif di DIY saat ini tercatat 37.031 kasus," kata Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji.

Lebih lanjut, kesembuhan Covid-19 juga bertambah 1.508 kasus pada 2 Agustus ini. Kesembuhan ini disumbang oleh Sleman sebanyak 597 kasus, 362 kasus di Kota Yogyakarta, 322 kasus di Bantul, 158 kasus di Gunungkidul dan 69 kasus di Kulon Progo.

Secara kumulatif, total kesembuhan di DIY sudah mencapai 80.166 kasus dengan persentase 66,42 persen. Selain itu, kematian Covid-19 juga turut meningkat dengan tambahan 46 kasus.

Ditya menyebut, 46 kasus meninggal dunia ini terdiri dari 21 warga Bantul, 17 warga Sleman, empat warga Kota Yogyakarta dan empat warga Gunungkidul. "Di Kulon Progo dilaporkan nihil tambahan kasus meninggal dunia," ujarnya.

Sehingga, total kematian Covid-19 di DIY hingga saat ini sudah tercatat 3.505 kasus. Persentase kematian saat ini juga tercatat di angka 2,90 persen.

Terkait dengan keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 yang ada di DIY naik menjadi 1.501 bed, yang terdiri dari 256 bed critical (ICU) dan 1.245 bed non critical (isolasi).

Total bed yang disediakan di 27 rumah sakit rujukan yang ada saat ini sebesar 1.780 bed, dengan rincian 318 bed critical dan 1.462 bed non critical. Artinya, BOR saat ini di DIY juga naik menjadi 84,3 persen.

"Persentase untuk masing-masing keterisian bed critical dan non critical di DIY saat ini 80,50 persen dan 85,15 persen," jelas Ditya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement