Sabtu 15 May 2021 17:42 WIB

Bed Isolasi Covid-19 di DIY Terpakai 43,4 Persen

Tambahan kasus positif Covid-19 di DIY masih fluktuatif.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Andri Saubani
Warga menghabiskan waktu sore Lebaran Idul Fitri di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Kamis (13/5). Pada hari pertama Idul Fitri 1442 H kawasan Malioboro masih sepi pengunjung. Adanya larangan mudik sangat memengaruhi kunjungan ke ikon wisata Yogyakarta. Sepinya pengunjung juga dikeluhkan oleh penjual oleh-oleh dan andong wisata.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Warga menghabiskan waktu sore Lebaran Idul Fitri di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Kamis (13/5). Pada hari pertama Idul Fitri 1442 H kawasan Malioboro masih sepi pengunjung. Adanya larangan mudik sangat memengaruhi kunjungan ke ikon wisata Yogyakarta. Sepinya pengunjung juga dikeluhkan oleh penjual oleh-oleh dan andong wisata.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY masih terus dilaporkan tiap harinya. Tambahan kasus positif ini masih fluktuatif.

Ketersediaan tempat tidur (bed) isolasi di DIY pun masih dinilai mencukupi untuk penanganan Covid-19. Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, ketersediaan bed isolasi di 27 rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 mencapai 905 bed.

Baca Juga

Total bed tersebut dengan rincian 113 bed untuk penanganan kasus critical dan 792 bed untuk penanganan kasus non critical. Sedangkan, bed yang terpakai per 15 Mei 2021 ini baru 393 bed.

Artinya, baru 43,4 persen bd isolasi yang terpakai saat ini. "Bed yang terpakai rinciannya ada 69 bed critical dan 324 bed non critical," kata Berty, Sabtu (15/5).

 

lebih lanjut, Berty menyebut, ada tambahan 94 kasus baru terkonfirmasi positif di DIY. Jumlah kasus baru ini turun dari hari-hari sebelumnya, yang mana tambahan kasus baru di atas 100-200 per hari.

Tambahan kasus baru tersebut menjadikan total kasus positif sebesar 41.871 kasus. Berdasarkan domisili, 94 kasus baru itu tersebar di tiga kabupaten dan satu kota di DIY.

Kabupaten Bantul menyumbang tambahan tertinggi yakni 61 kasus baru. Disusul Kabupaten Sleman yang menyumbang 19 kasus baru, Kota Yogyakarta menyumbang 13 kasus baru dan Kabupaten Kulon Progo hanya menyumbang satu kasus baru.

"Tambahan 94 kasus baru merupakan pemeriksaan terhadap 631 spesimen dari 613 orang," ujar Berty.

Berdasarkan riwayat, sebagian besar kasus baru ini hasil riwayat pelacakan (tracing) kontak kasus yang sudah ada sebelumnya. Setidaknya, ada 61 kasus baru yang merupakan riwayat tracing.

Namun, ada 11 kasus baru yang riwayatnya belum diketahui dan 22 kasus baru lainnya merupakan riwayat periksa mandiri. "Untuk kasus aktif saat ini di DIY ada 2.440 kasus," jelasnya.

Selain itu, kesembuhan Covid-19 juga menunjukkan tambahan yang cukup tinggi di 15 Mei ini dengan jumlah 266 kasus. Ratusan kasus sembuh tersebut tersebar di seluruh kabupaten/kota se-DIY, dengan tertinggi dilaporkan di Sleman yakni 177 kasus.

Bantul dilaporkan 57 kasus sembuh, 17 kasus sembuh dilaporkan di Kulon Progo, 11 kasus sembuh di Gunungkidul dan empat kasus sembuh lainnya di Kota Yogyakarta. Secara kumulatif, kesembuhan Covid-19 sudah menyentuh angka 38.368 kasus.

"Persentase kesembuhan di DIY terus naik dan sudah di angka 91,63 persen," kata Berty.

Sementara itu, kematian Covid-19 juga dilaporkan lima orang pada 15 Mei ini. Empat kasus meninggal dunia ini merupakan warga Sleman.

Sehingga, total kematian di DIY sudah mencapai 1.063 kasus dengan persentase 2,54 persen. "Tambahan lima kasus meninggal dunia akibat Covid-19 yang dilaporkan hari ini hasil verifikasi data oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement