Rabu 03 Mar 2021 17:19 WIB

Haedar Nashir dan Istri Ikuti Vaksinasi di RS PKU Yogyakarta

Menurut Haedar, vaksinasi bagian dari ikhtiar manusia melawan pandemi Covid-19.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prod Haedar Nashir bersama Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini.
Foto: dokpri
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prod Haedar Nashir bersama Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir dan Ketum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini mengikuti vaksinasi di Rumah Sakit Pembinaan Kesejahteraan Umat (RS PKU) Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (3/3). Proses vaksinasi diawasi langsung Dirut RS PKU Yogyakarta, Mohammad Komarudin dan Direktur Keuangan Adnan Abdullah.

Selesai vaksinasi, Haedar mengajak seluruh keluarga besar Muhammadiyah agar dapat mengikuti program vaksinasi covid-19 yang telah dilaksanakan pemerintah beberapa waktu terakhir. Menurut Haedar, vaksinasi merupakan bagian dari ikhtiar manusia melawan pandemi Covid-10.

"Manusia yang berdasarkan ilmu pengetahuan dijamin sebagai usaha untuk mengatasi wabah covid-19," kata Haedar di Kota Yogyakarta, Rabu (3/3).

Haedar mengimbau kepada warga bangsa untuk melaksanakan program vaksinasi agar dapat menghadapi pandemi Covid-19 dengan upaya maksimal. Pasalnya, agama mengajarkan manusia harus berusaha sebisa mungkin, dan baru setelah itu tawakal kepada Allah.

"Vaksinasi ini bagi seluruh bangsa Indonesia menjadi ikhtiar kolektif dalam mengatasi wabah covid-19," ujar Haedar.

Senada dengan suaminya, Noordjannah mengajak seluruh warga Aisyiyah dan Muhammadiyah untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Dia mengimbau erakan perempuan di Indonesia untuk ikut mendorong perempuan Indonesia menjadi yang terdepan untuk berikhtiar mengatasi covid-19.

"Kita bersama-sama berikhtiar lalu bersungguh sungguh bertawakal kepada Allah SWT agar kita dapat dilepaskan dari pandemi ini dan kita bisa menjalankan gerak dakwah amar makruh nahi mungkar dan tajdid lebih luas dan lebih leluasa," kata Noordjannah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement