Rabu 24 Feb 2021 15:52 WIB

Ganjar Minta Rumah Pompa Beroperasi Hingga Akhir Februari

Ganjar Pranowo berkeliling bersepeda melihat masih ada titik banjir di Kota Semarang.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo.
Foto: Dok. Humas Prov. Jateng
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo meminta agar rumah pompa di Kota Semarang terus dioperasikan hingga akhir Februari 2021. Langkah itu agar banjir yang masih menggenangi beberapa wilayah dapat segera surut.

"Masih terjadi beberapa genangan seperti di Kota Lama (Semarang), terus kemudian yang ada di sekitar bandara, kita coba cek pompanya, Alhamdulillah hidup maka kita minta pompa untuk ditungguin, mudah-mudahan Insya Allah kalau hari ini tidak ada hujan yang lebat, mudah-mudahan siang ini sudah kering," katanya di Kota Semarang, Rabu (24/2).

Ganjar telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana dan pejabat di Pemkot Semarang untuk aktif memantau pompa yang ada untuk menyedot banjir. Dia juga ingin memastikan tidak ada pompa yang rusak karena kondisi cuaca seperti ini berlangsung hingga akhir Februari 2021.

Ganjar ikut memantau sejumlah titik banjir dan rumah pompa di Kota Semarang sambil bersepeda. Saat berada di kawasan Puri Anjarmoro, Ganjar memperhatikan sejumlah ruko yang tampak masih tergenang banjir kemudian menuju ke arah Semarang Indah dan melihat Rumah Pompa Madukoro, serta menyempatkan berbincang dengan petugas rumah pompa.

Di tempat tersebut, Ganjar sempat melihat tiga pompa menyala dengan keluaran air yang cukup deras mengalir ke aliran Sungai Banjir Kanal Barat. Ganjar kemudian melanjutkan pengecekan ke rumah pompa di Jembatan Mberok, Kota Lama.

Politikus PDIP itu juga meminta pada petugas di rumah pompa untuk selalu berkomunikasi dengan pihak PLN agar listrik di rumah pompa tersebut tak sampai terputus. Terkait dengan banjir di kantor Gubernur Jateng pada Selasa (23/2) petang, yang surut 1,5 jam kemudian, Ganjar mengaku sudah dilakukan upaya-upaya penanganan yang dilanjutkan siang ini.

"Saya cek sudah ketahuan saluran yang ada di bawah, sampahnya luar biasa, maka mulai tadi malam kita bersihkan, butuh peralatan dan hari ini diteruskan, dan ternyata ada limpahan di belakang masjid itu karena temboknya ambruk dan roboh ternyata di sana airnya banyak, jadi kemungkinan itu penyebabnya," ujar Ganjar.

Banjir di kompleks Kantor Gubernur Jateng juga disebabkan adanya tanggul kecil pada proyek pembangunan Gedung DPRD Jateng sehingga terpaksa dijebol agar aliran air tidak terhalang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement