Selasa 11 Oct 2022 17:38 WIB

Teknologi Kelola Sampah TPST RDF Cilacap akan Direplikasi Padang

Kota Padang memproduksi 500 ton sampah setiap hari.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Muhammad Fakhruddin
Teknologi Kelola Sampah TPST RDF Cilacap akan Direplikasi Padang (ilustrasi).
Foto: Bowo Pribadi
Teknologi Kelola Sampah TPST RDF Cilacap akan Direplikasi Padang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP –- Teknologi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Refuse Derived Fuel (TPST RDF) milik Pemkab Cilacap kini menjadi primadona untuk dikembangkan di Pemda lainnya. Salah satunya Pemkota Padang yang melakukan studi banding ke Cilacap.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menerima kunjungan dari Walikota Padang Hendri Septa, Selasa (11/10/2022). Rombongan diterima di Ruang Gadri Rumah Dinas Bupati Cilacap.

Baca Juga

Hadir bersama Bupati, Asisten Perekonomian dan Pembangunan M. Wijaya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sri Murniyati, General Manager PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Soni Asrul Sani beserta jajarannya, para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap dan tamu undangan lainnya.

Sedangkan Walikota Padang datang bersama dengan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Didi Aryadi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Mairizon, Direktur Utama PT Semen Padang Asri Mukhtar beserta jajarannya dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Padang.

Walikota Padang Hendri Septa mengatakan, kunjungan rombongannya ke Kabupaten Cilacap, yaitu untuk mempelajari teknologi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Refuse Derived Fuel (TPST RDF) milik Pemkab Cilacap yang kini menjadi primadona.

“Kota Padang memproduksi 500 ton sampah setiap hari dan kini kami harus mengatasi 4 juta ton sampah. Ini adalah cikal bakal kami belajar dalam meng-copy paste manajemen suksesnya Pemkab Cilacap selama 2 tahun belakang dalam mengolah sampah menggunakan metode TPST RDF tersebut,” ujar Walikota Hendri, Selasa (11/10/22).

Seperti yang telah diketahui, Pemkab Cilacap bekerjasama dengan PT SBI dalam mengolah sampah menjadi bahan bakar menggunakan metode TPST RDF. Fasilitas ini merupakan yang pertama di Indonesia atas dana hibah dari Pemerintah Kerajaan Denmark dan PT SBI ditujuk sebagai operator.

Dalam sesi paparannya, Sri Murniyati menjelaskan bahwa saat ini Pamkab Cilacap mampu mengolah 150 ton sampah per hari dan di tahun ketiga mendatang target sampah yang diolah mencapai 200 ton per hari.

Dalam upaya peningkatan kapasitas TPST RDF, telah dilaksanakan pula Kesepakatan Bersama antara Pemkab Cilacap dengan PT Unilever Indonesia Tbk dalam Pengelolaan Pemanfaatan Sampah Domestik di Kabupaten Cilacap, dalam rangka penerapan Extended Producers Responsibility (EPR) berupa Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menjelaskan, kini sarana TPST RDF telah mendapat predikat destinasi pengolahan sampah dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta destinasi waste to energy dari Kementerian ESDM.

"Semoga TSPT serupa akan dapat pula dibangun dan dikembangkan di wilayah Kabupaten/Kota lain di Indonesia termasuk di Kota Padang,” kata Bupati Tatto.

Setelah acara ramah tamah di Ruang Gadri, rombongan Walikota Padang akan meluncur ke lokasi TPST RDF guna mempelajari secara langsung metode pengolahan sampah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement