Ahad 19 Sep 2021 19:45 WIB

Polisi Selidiki Penyebab Tenggelamnya Kapal Pengayoman IV

Sejauh ini, masih belum dipastikan penyebab tenggelamnya kapal milik Kemenkumham itu.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Kapal Tenggelam
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kapal Tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Pihak kepolisian resor Cilacap masih menyelidiki penyebab tenggelamnya kapal milik Kemenkumham 'Pengayoman IV' yang tenggelam di perairan Nusakambangan, Jumat (19/9). Sejauh ini masih belum dipastikan penyebab tenggelamnya kapal yang biasa digunakan sebagai kapal penyeberangan dari daratan Cilacap menuju pulau Nuasambangan tersebut.

''Masih belum dipastikan penyebabnya. Namun kemungkinan, tenggelamnya kapal lebih disebabkan oleh faktor alam. Yakni, akibat derasnya arus bawah permukaan laut di lokasi kejadian,'' jelas Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi, Sabtu (18/9).

Dalam penyelidikan kasus ini, dia menyatakan pihaknya sudah meminta keterangan delapan orang saksi. Pihak yang dimintai keterangan, antara lain warga yang mengetahui persis kejadian itu,  warga yang pada saat kejadian ikut menolong korban, serta korban penumpang kapal yang selamat.

Selain meminta keterangan sejumlah  saksi, Kapolres juga menyatakan telah memeriksa CCTV yang  terpasang di Dermaga Wijayapura Cilacap. Dari rekaman CCTV tersebut diketahui, sebelum kapal terguling dan tenggelam, kapal sempat melenceng dari jalur penyeberangan karena terbawa arus. 

''Ini menunjukkan arus di bawah permukaan laut saat kejadian memang cukup deras,'' katanya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, A Yuspahruddin, usai koordinasi evakuasi pasca musibah dengan berbagai pihak terkait menyebutkan pihaknya sedang melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak terkait untuk melakukan evakuasi bangkai kapal dan truk di perairan Nusakambangan. ''Ini perlu dilakukan agar aktivitas pelayaran di perairan tersebut bisa kembali berjalan lancar,'' katanya.

Dia mengatakan, saat musibah itu terjadi, pihaknya banyak dibantu elemen terkait, mulai Basarnas Cilacap, Polres Cilacap, Lantamal Cilacap, dan Kodim 0703/Cilacap. ''Kita juga dibantu Polair, KSOP, untuk mencari tempat di mana truk itu berada,'' ujarnya.

Dalam proses evakuasi kapal dan dua truk tronton yang terguling ke laut saat musibah terjadi,  ''Kami sudah bekerjasama dengan KSOP, Pelindo, dengan Pertamina dan dengan PT SBI. Mudah-mudahan dengan kerjasama ini kita bisa mengevakuasi truk yang berada di dalam laut,'' katanya.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Cilacap Cilacap Capt. Purgana, mengatakan siap untuk memberikan bantuan kepada Kemenkumham dari sisi teknis. 

''Kalau bangkai kapalnya, posisinya sudah kita tarik sehingga tidak mengganggu alur pelayaran. Tinggal posisi truk yang masih kita cari. Posisi truk ini harus kita ketahui, karena kedalaman laut maksimum di perairan Nusakambangan ini maksimum hanya 10,4 meter. Kalau sudah ditemukan, kita bisa menandai lokasinya sehingga alur pelayaran bisa lebih aman,'' katanya. 

Sebagaimana diketahui, Kapal Pengayoman IV yang menjadi kapal penyeberangan Cilacap-Nusakambangan, tenggelam pada Jumat (17/9) pagi. Kapal tenggelam saat menyeberang dari dermaga Wijayapura Cilacap menuju dermaga Sodong Nusakambangan. Akibat musibah tersebut, dua orang yang terdiri dari seorang pegawai lapas dan seorang sopir, meninggal dunia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement