Selasa 17 Aug 2021 20:17 WIB

Atlit-Komunitas Paralayang Kibarkan Merah Putih di Udara

Para pilot harus menunda penerbangan hingga beberapa jam.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Aksi fly pass sambal mengibarkan bendera Merah Putih para atlit dan komunitas paralayang, di bukit Penawangan, Desa Penawangan, Kecamatan pringapus, Kabupaten Semarang, Selasa (17/8). Aksi ini dilekukan dalam raya menyemarakkan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-76.
Foto: Republika/bowo pribadi
Aksi fly pass sambal mengibarkan bendera Merah Putih para atlit dan komunitas paralayang, di bukit Penawangan, Desa Penawangan, Kecamatan pringapus, Kabupaten Semarang, Selasa (17/8). Aksi ini dilekukan dalam raya menyemarakkan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-76.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -— Para atlit dan komunitas paralayang di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 dengan terbang sambil membentangkan 17 bendera Merah Putih di udara, Selasa (17/8).

Kegiatan ini diikuti tak kurang dari 30 orang pilot paralayang, baik yang tergabung dalam Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kabupaten Semarang serta daerah lain di Jateng memeriahkan kegiatan yang juga didukung oleh komunitas off road serta komunitas Suzuki Katana Indonesia (SKIn).

Mereka memilih Bukit Penawangan, di Desa Penawangan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, yang memiliki ketinggian 300 meter dari permukaan laut (MDPL) untuk terbang dan membentangkan bendera Merah Putih di udara.

Ketua Pengurus Cabang FASI Kabupaten Semarang, Sundari  mengungkapkan, kegiatan ini digelar untuk mangayubagyo (red; merayakan) HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76.

 

Kegiatan ini, jelasnya, tidak hanya diikuti oleh para atlit dan komunitas pecinta olahraga paralayang di Kabupaten Semarang saja. Namun juga diikuti para atlit serta komunitas paralayang dari Pekalongan.

“Kegiatan ini sekaligus untuk mengenalkan Bukit Penawangan sebagai spot baru yang cukup potensial dikembangkan untuk olahraga dirgantara, khususnya paralayang serta kawasan sport tourism berbasis olahraga dirgantara,” jelasnya.

Pada kegiatan ini, jelasnya, sebenarnya para pilot akan melakukan sorty dan membentuk formasi sejajar sambal membentangkan bendera Merah Putih di udara secara bersamaan.

Namun kondisi angin saat dilakukan penerbangan kurang memenuhi syarat. “Sehingga ke-17 penerbang yang membawa bendera Merah Putih hanya melakukan fly pass beberapa kali untuk menghibur warga Desa penawangan,” tambahnya.  

Salah seorang pilot pembawa bendera Merah Putih, Nasywaa Ensa, mengaku ada satu kebanggaan tersendiri bisa ikut memeriahkan Hari Kemerdekaan RI ke-76 dengan cara yang berbeda.

Yakni mengibarkan bendera Merah Putih di udara, bersama-sama dengan para pegiat olahraga paralayang lainnya. “Terlebih ini dilakukan dalam momentum HUT Kemerdekaan RI ke-76,” jelasnya.  

Ia juga mengakui, meskipun cuaca sangat hari ini sangat bersahabat, namun tidak dengan kondisi angin di Bukit Penawangan hingga para pilot harus menunda penerbangan hingga beberapa jam untuk mendapatkan angin yang bagus.

Kendati begitu ia cukup mendapatkan angin yang bagus dan bisa melakukan terbang safety. “Bahkan saya mampu mencapai ketinggian 1.300 meter dari permukaan tanah dan melakukan shoring selama 90 menit,” kata siswi kelas XII SMAN 1 Ambarawa tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement