Selasa 08 Jun 2021 17:00 WIB

Menkes Minta Pasien Covid-19 Bangkalan Dirawat di Surabaya

Menkes berharap beban RSUD Bengkalan bisa dikurangi dengan mengalihkan pasien

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah warga dari Pulau Madura keluar dari mobilnya saat mengantre masuk ke Surabaya di akses keluar Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (6/6/2021). Petugas gabungan melakukan penyekatan di lokasi itu dan melakukan tes cepat antigen bagi warga dari Pulau Madura yang akan masuk ke Surabaya menyusul adanya peningkatan kasus COVID-19 di Madura.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Sejumlah warga dari Pulau Madura keluar dari mobilnya saat mengantre masuk ke Surabaya di akses keluar Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (6/6/2021). Petugas gabungan melakukan penyekatan di lokasi itu dan melakukan tes cepat antigen bagi warga dari Pulau Madura yang akan masuk ke Surabaya menyusul adanya peningkatan kasus COVID-19 di Madura.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau penyekatan di Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Selasa (8/6). Penyekatan dan tes swab antigen kepada pengendara yang melintasi Jembatan Suramadu dilakukan dalam rangka mengendalikan penyebaran Covid-19, setelah terjadinya lonjakan kasus di Bangkalan, Madura.

Budi meyakini, jajaran kepala daerah baik di tingkat Provinsi Jawa Timur, Pemkot Surabaya, maupun Pemkab Bangkalan bisa kompak menekan angka penularan Covid-19 di daerah setempat. Menurutnya, yang terpenting adalah agar pasien Covid-19 di RSUD Ratu Ebo, Bangkalan dikurangi dan dialihkan ke Surabaya.

"Intinya adalah rumah sakit di sana (Bangkalan) harus dilanjut dulu (relaksasinya) supaya tekanannya gak besar. Yang sakit dibawa ke Surabaya, itu udah membantu," kata Budi.

Budi menyatakan, pasien-pasien Covid-19 asal bangkalan sebaiknya dibawa ke Surabaya, karena kapasitasny lebih besar. Selain itu, jumlah perawat, ketersediaan obat-obatan, ventilator, dan alat-alat lainnya lebih memadai dibandingkan di RSUD Bangkalan.

 

"Sehingga tingkat tekanannya berkurang dan Nakes gak usah terlalu keras kerjanya. Itu yang di sisi hilir," ujar Budi.

Sedangkan penyelesaian masalah di bagian hulu adalah dengan cara mengurangi penularan. Bahkan, kata dia, jika bisa, aktivitas masyarakat bisa ditahan dulu untuk dua pekan ke depan. Artinya, masyarakat diimbau untuk lebih banyak di rumah.

"Nanti kalau udah turun, kemudian bisa jalan lagi. Saya juga bilang pakai masker itu nomor satu. Saya udah ngomong sama Pak Bupati agar teman-teman di Bangkalan itu bisa pakai masker," kata Budi.

Budi juga mengingatkan masyarakat Bangkalan agar tidak merasa takut untuk mengikuti testing Covid-19. "Kalau pun toh ketemu positif bisa dirawat diisolasi. Gak usah terlalu kawatir. Karena banyak yang takut diswab," ujar Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement