Jumat 19 Mar 2021 13:32 WIB

Perkuat Prokes, Pemkab Semarang Bantu Masker-Hand Sanitizer

Prokes masih menjadi cara yang efektif dalam upaya menekan risiko penyebaran pendemi.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Personel gabungan mengawasi pengguna jalan raya yang tidak mengenakan masker saat razia penegakan protokol kesehatan (prokes). hokseumawe, Aceh, Selasa (16/3/2021). Razia tersebut untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam mematuhi prokes dan menekan penyebaran COVID-19 di Aceh.
Foto: ANTARA/Rahmad
Personel gabungan mengawasi pengguna jalan raya yang tidak mengenakan masker saat razia penegakan protokol kesehatan (prokes). hokseumawe, Aceh, Selasa (16/3/2021). Razia tersebut untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam mematuhi prokes dan menekan penyebaran COVID-19 di Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Hari Jadi Kabupaten Semarang ke-500 harus menjadi momentum bagi masyarakat setempat untuk bersama-sama bangkit dari keterpurukan akibat setahun pandemi Covid-19 berlangsung. Untuk itu, Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha, mengajak seluruh komponen masyarakat agar saling mendukung dan saling menguatkan dalam menangani berbagai dampak pandemi tersebut.

Pada saat yang sama, bupati juga mengajak segenap masyarakat untuk terus menjaga kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. “Karena itu masih menjadi cara yang efektif dalam upaya menekan risiko penyebaran pendemi Covid-19 di tengah-tengah masyarakat,” ungkapnya, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Terkait hal itu, pemkab juga terus mengupayakan berbagai langkah untuk melakukan penanganan serta para pasien maupun dalam membantu masyarakat yang terdampak pandemi. Antara lain dengan menggulirkan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan konsumsi produk UMKM lokal dengan harapan perekonomian di tingkat masyarakat bisa kembali menggeliat.

“Tujuannya, agar usaha ekonomi produktif warga yang terdampak  dapat bergerak lagi di tengah situasi pandemi Covid-19 yang beum sepenuhnya terkendali ini,” ungkapnya.

Dalam upaya mendukung masyarakat tetap menjaga kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan, Pemkab Semarang melalui apartur terkaitnya akan terus mengedukasi serta menyosialisasikan bahaya Covid-19 kepada warga.

Khususnya di lingkungan yang sejauh ini tingkat kepatuhannya masih harus terus didorong. Tak hanya edukasi dan sosialisasi, Pemkab Semarang juga akan menyalurkan bantuan masker dan hand sanitizer kepada masyarakat.

Mulai dari para pedagang pasar, lingkungan pendidikan, pondok-pondok pesantren, dan kelompok masyarakat lainnya untuk mendukung pelaksanaan dan penerapan disiplin protokol kesehatan di lingkungan masing-masing. “Upaya lain kami lakukan melalui program vaksinasi yang hingga saat ini masih terus bergulir,” lanjutnya.

Menurut bupati, jika masyarakat bisa menjaga kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan, maka penyebaran Covid-19 relatif bisa dikendalikan dan masyarakat akan dapat berkegiatan tanpa kekhawatiran terhadap risiko penularan yang besar.

”Oleh karena itu, mari kita bersama mewujudkan Kabupaten Semarang yang disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, agar kita bersama mampu mewujudkan daerah yang bersatu, berdaulat, berkepribadia, sejahtera dan mandiri (berdikari),” jelas Ngesti.

Sementara itu, sebagai bentuk kampanye kepada masyarakat dalam rangka mendorong kepatuhan dan kedisiplinan warga Kabupaten Semarang dalam menerapkan protokol kesehatan, bupati juga mencanangkan kampanye melalui stiker ‘5M’ bersama-sama Patuhi Protokol Kesehatan.

Bertepatan dengan upacara Hari Jadi Kabupaten Semarang ke-500, bupati mengawali dengan menempelkan stiker pada sejumlah kendaraan dinas di lingkungan Pemkab Semarang. Harapannya para aparatur sipil bisa menjadi contoh sekaligus penggerak kedisiplinan masyarakat dalam mencegah dan mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19 di daerahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement