Selasa 22 Nov 2022 05:51 WIB

Korban Meninggal Gempa Cianjur Bertambah Jadi 162 orang dan 2.345 Rumah Rusak

Dari ratusan korban meninggal itu mayoritas anak-anak.

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Agus Yulianto
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberikan keterangan pers terkait penanganan bencana gempa Cianjur di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022) malam.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberikan keterangan pers terkait penanganan bencana gempa Cianjur di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Jumlah warga yang meninggal dunia akibat gempa Cianjur bertambah banyak menjadi 162 orang. Dari ratusan orang korban tersebut mayoritas anak-anak.

Setelah koordinasi selama satu jam dalam penanganan bencana, pertama kejadian gempa pukul 13.20 WIB berlangsung tidak lama 30 detik di bawah satu menit,'' ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau sering disapa Kang Emil kepada wartawan di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022) malam. Selain gubernur hadir mendampingi Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana, Bupati Cianjur Herman Suherman dan lain sebagainya.

Baca Juga

 

photo
Warga dirawat di lapangan RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). BNPB mencatat hingga pukul 19.34 WIB, sebanyak 62 orang meninggal dunia dan 25 orang masih tertimbun reruntuhan akibat gempa berkekuatan 5,6 SR. Republika/Putra M. Akbar - (Republika/Putra M. Akbar)

 

 

Emil menuturkan, pusat dampak luar biasa berada di Kecamatan Cugenang karena daya rusaknya luar biasa. '' Tercatat 162 meninggal dunia dan 326 luka-luka mayoritas patah tulang berhubungan karena tertimpa bangunan roboh,'' ungkap dia.

Selain itu ada sebanyak 13.784 pengungsi yang akan disebar 14 titik pengungsian. Rumah rusak 60 persen hingga 100 persen mencapai 2.345 unit.

Selanjutnya, dua atau tiga lokasi jalan terisolir jalan nasional dan dilaporkan kembali normal. Di lokasi itu ada lima mobil terperangkap dan laporan belum masuk terevakuasi atau tidak.

"Jalan kabupaten terisolir mayoritas meninggal anak-anak. Sebab peristiwa terjadi ketika anak-anak sekolah di madrasah melanjutkan sekolah umum di madrasah, sehingga banyak kejadian di pesantren," ujarnya.

Emil menururkan, saluran listrik padam. Di mana dari tiga gardu induk sebanyak dua terkendala satu aman termasuk di pendopo aman.

Sementara itu baru 20 persen jaringan listrik bisa hidup lagi. "Mohon maaf kami bekerja keras 3 harian seluruh agar listrik normal lebih cepat dan ambil bantuan terdekat memulihkan," imbuh gubernur.

Saluran air, pun lanjut Emil, terkendala karena pipa PDAM tergeser jauh. Diperkirakan baru seminggu ke depan akses air normal dan koni solusi tangki air diperbantukan dari Sukabumi dan Bandung.

"Rumah sakit ada tiga di Cianjur dan malam ini melakukan tindakan,'" ungkap Emil. Ia berharap, agar tidak ada pasien yang akan berada di luar rumah sakit dan akan diarahkan ke Sukabumi dan Cimahi, dan RS Polri Bhayangkara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement