Rabu 07 Apr 2021 19:55 WIB

Pemulihan Kelistrikan NTT Terkendala Infrastruktur Rusak

PLN kesulitan menembus daerah terdampak bencana di NTT karena banyak jalan rusak.

Foto udara situasi terakhir kerusakan yang diakibatkan banjir bandang di Waiwerang, Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (6/4/2021). Berdasarkan data pemerintah setempat hingga Selasa siang, sebanyak 50 orang meninggal dunia, 29 orang masih hilang, dan ratusan warga mengungsi akibat banjir yang terjadi pada Minggu (4/4).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Foto udara situasi terakhir kerusakan yang diakibatkan banjir bandang di Waiwerang, Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (6/4/2021). Berdasarkan data pemerintah setempat hingga Selasa siang, sebanyak 50 orang meninggal dunia, 29 orang masih hilang, dan ratusan warga mengungsi akibat banjir yang terjadi pada Minggu (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengaku kesulitan menembus daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) karena banyaknya jalan dan jembatan rusak. Proses pemulihan jaringan listrik yang padam akibat badai siklon tropis Seroja pun masih belum optimal.

"Salah satu kendala di lapangan, yakni banyak daerah masih belum bisa ditembus petugas karena aksesnya rusak. Kami menyebarkan 442 personil demi mempercepat pemulihan kelistrikan," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Agustinus Jatmiko dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Rabu (7/4).

Baca Juga

Siklon tropis Seroja membuat banyak pohon tumbang, merobohkan papan reklame, tanah longsor, jalan rusak, jembatan putus, hingga banjir bandang. Kondisi medan yang berat itu membuat pergerakan personil yang bertugas untuk memulihkan kelistrikan menjadi terbatas.Hingga pukul 12.00 WITA, PLN telah memperbaiki 1.005 gardu dan kembali menyalurkan listrik kepada lebih dari 142 ribu pelanggan.

Dari 3.986 gardu distribusi listrik terdampak badai di Nusa Tenggara Timur, saat ini masih tersisa 2.981 gardu yang padam. Dengan begitu, persentase gardu normal tercatat baru mencapai 25 persen.

"Setelah kami memastikan kondisi pelanggan aman, kami mulai mengalirkan listrik ke rumah warga. Pararel kami terus percepat perbaikan tower miring dan jaringan yang rusak akibat diterjang badai Seroja," kata Agustinus Jatmiko.

Jaringan listrik yang sudah menyala di Nusa Tenggara Timur terletak di Oepoi, Cak Doko, dan sebagian BTN Kolhua. Kemudian, Kabupaten Sumba Barat, Sumba Jaya, Ende, Ngada, Sikka, Flores Timur, dan bertahap pulih di Kabupaten Lembata, Sumba Timur.

"Kami masih berupaya untuk bisa menembus wilayah yang masih belum bisa diakses," kata Agustinus Jatmiko.

Selain melakukan pemulihan jaringan kelistrikan, PLN juga memberikan bantuan ke beberapa daerah yang terdampak signifikan, seperti Desa Lamahala Jaya dan Desa Waiburak-Adonara di Flores Timur. Perseroan juga membuka dapur umum bersama para relawan setempat di lokasi terdampak banjir bandang di Kecamatan Ile Ape, Lembata.

PLN terus mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan dan bersabar untuk penormalan kelistrikan. Selanjutnya, masyarakat bisa menghubungi melalui call center PLN 123 atau melalui aplikasi New PLN Mobile.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement