Sabtu 06 Nov 2021 01:54 WIB

Pemkot Tasikmalaya Perketat Pendatang Saat Libur Nataru

Tasikmalaya telah melakukan persiapan untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19

Pemkot Tasikmalaya Perketat Pendatang Saat Libur Nataru (ilustrasi).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Pemkot Tasikmalaya Perketat Pendatang Saat Libur Nataru (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota Tasikmalaya siap memperketat kembali kedatangan orang dari luar kota atau pendatang saat momentum libur Natal dan tahun baru untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19 di Tasikmalaya, Jawa Barat.

"Pendatang pada nataru (Natal dan tahun baru) juga kemungkinan diperketat lagi, kita akan bahas bersama dengan Forkopimda," kata Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf kepada wartawan di Tasikmalaya, Jumat (5/11).

Ia menuturkan Pemerintah Kota Tasikmalaya telah melakukan persiapan untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus COVID-19 pada musim libur Natal dan tahun baru. Salah satunya, lanjut dia, dengan tetap menerapkan aturan ganjil genap bagi kendaraan bermotor untuk membatasi mobilisasi orang agar tidak terjadi kerumunan di Kota Tasikmalaya. "Presiden juga telah memberi warning, ganjil genap terus kita lakukan untuk mengurai mobilitas," katanya.

Ia menambahkan upaya pencegahan terhadap ancaman wabah COVID-19 tidak hanya dilakukan saat momentum libur Natal dan tahun baru, tapi akan terus berlanjut sampai dipastikan pandemi berakhir. "Itu akan dilakukan terus sampai pandemi selesai, kita tetap akan siaga," katanya.

Selain mencegah penyebaran, kata dia, pihaknya juga terus mempercepat capaian vaksinasi bagi semua kalangan, khususnya sasaran vaksin lanjut usia yang saat ini baru 33 persen.

Yusuf menyampaikan secara keseluruhan capaian vaksinasi COVID-19 di Kota Tasikmalaya sudah 50 persen dosis satu, namun belum bisa masuk ke level 2 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena capaian lansia belum 40 persen.

"Vaksin kita yang dosis satu secara keseluruhan sudah di atas 50 persen, namun untuk lansia masih sekitar 33 persen, kalau lansia sudah 40 persen, kita baru bisa level 2," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement