Selasa 22 Jun 2021 17:16 WIB

Positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya Bertambah 111 Kasus

Ada beberapa orang yang ketika masuk ke rumah sakit baru diketahui positif Covid-19.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Tenaga kesehatan membawa pasien Covid-19 di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, Selasa (22/6).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Tenaga kesehatan membawa pasien Covid-19 di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, Selasa (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Angka kasus positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya mengalami penambahan signifikan pada Selasa (22/6). Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, terdapat penambahan 111 kasus dalam sehari terakhir.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, penambahan itu merupakan hasil penelusuran pasien Covid-19. Ada juga beberapa orang yang ketika masuk ke rumah sakit baru diketahui positif.

Baca Juga

"Tapi belum ada kasus baru dalam jumlah besar di satu wilayah, seperti di (kelurahan) Sambongpari," kata dia, Selasa (22/6).

Menurut dia, kasus kasus Covid-19 di Kelurahan Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, juga belum memgalami penambahan. Pihaknya masih berupaya melakukan penelusuran kontak erat dan pengetesan.

 

Sementara itu, Lurah Sambongpari, Syarif Zam Zam mengatakan, hingga saat ini belum ada penambahan kasus Covid-19 di lingkungannya belum mengalami penambahan. "Masih sama seperti kemarin datanya. Mudah-mudahan tak ada tambahan lagi," kata dia.

Menurut dia, sebagian warga yang terkonfirmasi menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Mereka juga telah diberikan bantuan logistik dari sejumlah organisasi. Sementara bantuan dari pemerintah belum disalurkan.

"Kita sudah usulkan ke Dinsos. Mudah-mudahan dapat segera cair dan bisa meringankan mereka yang isolasi mandiri," kata dia.

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 Kelurahan Sambongpari, terdapat 15 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sebanyak 10 orang masih menjalani isolasi di rumah sakit, satu orang meninggal, dan empat orang isolasi mandiri.

Selain itu, terdapat belasan kontak erat lainnya yang juga menjalani isolasi mandiri. Kepada kontak erat itu belum dilakukan pengetesan. Sebab, mereka masih enggan untuk dites swab.

Syarif menambahkan, aktivitas warga di lingkungan itu juga masih dibatasi. Akses keluar masuk masih dijaga oleh sejumlah warga sebagai langkah preventif. Dengan begitu, warga yang keluar masuk lingkungan tersebut dapat terus terpantau.

"Dilakukan penjagaan tergantung kesepakatan warga sampai kapannya," kata dia.

photo
Infografis angka kesembuhan menurun namun kasus positif melonjak - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement