Senin 02 Aug 2021 12:55 WIB

Pasar Baru Bandung Masih Sepi Pengunjung

Kebijakan ganjil genap dinilai mempersulit para pedagang untuk berjualan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Setelah sebelumnya tutup saat PPKM, pusat perbelanjaan Pasar Baru Kota Bandung, kini diperbolehkan buka, Ahad (1/8). Meski demikian, suasana masih sepi pengunjung. Sejumlah peraturan pun diberlakukan, pengunjung wajib pakai masker dan harus melalui cek suhu tubuh. Selain itu, toko yang buka diberlakukan nomor ganjil genap secara bergiliran.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Setelah sebelumnya tutup saat PPKM, pusat perbelanjaan Pasar Baru Kota Bandung, kini diperbolehkan buka, Ahad (1/8). Meski demikian, suasana masih sepi pengunjung. Sejumlah peraturan pun diberlakukan, pengunjung wajib pakai masker dan harus melalui cek suhu tubuh. Selain itu, toko yang buka diberlakukan nomor ganjil genap secara bergiliran.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Kondisi Pasar Baru Trade Center Bandung masih sepi pengunjung pasca diperbolehkan beroperasi sejak beberapa hari kemarin. Para pedagang yang berjualan pun relatif masih sedikit hanya 20 hingga 25 persen dari total ruang dagang yang mencapai 4.200 unit.

"Kondisi situasi pasca pasar dibuka, 20-25 persen (pedagang) dari 4.200 ruang dagang yang ada. Pengunjung masih sangat sepi dan masih jauh dari harapan," ujar Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru (HPPB), Iwan Suhermawan saat dihubungi, Senin (2/8).

Meski begitu, pihaknya bersyukur Pasar Baru Bandung sudah mulai beroperasi kembali. Hanya saja, Iwan merasa sejumlah kebijakan yang diberlakukan kepada pedagang dinilai tidak tepat seperti penerapan ganjil genap dan seluruh karyawan dan pemilik toko yang harus divaksin Covid-19.

"Aturan-aturan dari pemerintah Kota Bandung menerapkan ganjil genap buat pedagang tidak bijak," katanya.

Ia mengatakan pemerintah mengeluarkan kebijakan tersebut untuk menghindari kepadatan namun tidak harus dengan ganjil genap.

Sebab, Iwan mengatakan dari 4.200 ruang dagang hanya sekitar 50 persen pedagang yang aktif berjualan. Kebijakan ganjil genap dinilai mempersulit para pedagang untuk berjualan.

Iwan menambahkan, kebijakan agar seluruh karyawan dan pedagang divaksinasi Covid-19 dinilai tidak tepat. Ia mengatakan, saat ini total pemilik toko dan karyawan mencapai 12.000 orang sedangkan yang divaksin baru mencapai 2.600 orang.

"Kalau saya senang saja pedagang dan karyawan divaksin tapi proaktif karena tergantung pemerintah ketersediaannya (vaksin)," katanya.

Pemerintah Kota Bandung melalui Perumda Pasar Juara memutuskan Pasar Baru Bandung, Pasar Baltos, Pasar ITC dan Pasar Andir diperbolehkan untuk beroperasi mulai Sabtu (30/7) besok di masa penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4. Jam operasional dimulai pukul 04.00 Wib hingga selesai pukul 15.00 Wib.

Dalam surat edaran Perumda Pasar Juara Kota Bandung yang dikeluarkan Kamis (29/7) kemarin disebutkan bahwa selama beroperasi kapasitas pengunjung hanya diperbolehkan 50 persen dari total kapasitas. Penerapan protokol kesehatan pun harus dilakukan dengan ketat.

Para pedagang yang melanggar aturan dapat dikenakan sanksi ringan hingga yang terberat yaitu pencabutan izin usaha. Para pedagang, karyawan pasar wajib divaksin dan hanya menerima pengunjung yang sudah divaksin Covid-19. 

Perumda Pasar Juara Kota Bandung pun memberlakukan sistem ganjil genap untuk kios-kios atau los yang akan melaksanakan kegiatan usaha para pedagang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement