Kamis 24 Jun 2021 16:34 WIB

TPU Covid-19 di Bandung Gunakan Alat Berat Gali Liang Lahat

Pemakaian alat berat sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Sebuah ekskavator kecil menggali liang lahat di pemakaman khusus Covid-19 TPU Cikadut, Kota Bandung, Rabu (23/6). Melonjaknya kasus Covid-19 termasuk angka kematian akibat Covid-19 di Kota Bandung, membuat petugas pemakaman menurunkan alat berat untuk mempercepat pembuatan liang lahat.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Sebuah ekskavator kecil menggali liang lahat di pemakaman khusus Covid-19 TPU Cikadut, Kota Bandung, Rabu (23/6). Melonjaknya kasus Covid-19 termasuk angka kematian akibat Covid-19 di Kota Bandung, membuat petugas pemakaman menurunkan alat berat untuk mempercepat pembuatan liang lahat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Pengelola Tempat Pemakaman Umum (TPU) Khusus Covid-19 di Cikadut Kota Bandung memanfaatkan alat berat beko untuk menggali liang lahat. Pemanfaatan alat berat dilakukan untuk mempercepat penggalian liang lahat karena terjadi lonjakan jumlah jenazah yang harus dimakamkan di Cikadut.

Sekretaris Dinas Tata Ruang Kota Bandung, Achmad Tadjudin mengatakan pihaknya menambah jumlah petugas yang menggali liang lahat serta memikul jenazah di TPU Cikadut. Namun, kondisi yang ada saat ini para petugas masih merasa kewalahan dengan lonjakan jumlah jenazah yang harus dimakamkan.

"Semakin terus meningkat yang meninggal akhirnya kami memutuskan mencari bantuan lain kepada OPD (organisasi perangkat daerah) lain atas kerjasamanya DPU mengirimkan (satu) beko untuk mempercepat penggalian," ujarnya di acara Bandung Menjawab, Kamis (24/6).

Ia menuturkan, pemanfaatan beko mempercepat penggalian liang lahat di TPU Cikadut. Pemakaian alat berat sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir saat terjadi lonjakan kasus.

 

"Akhirnya Alhamdulillah bisa ditangani, asalnya ngegali butuh waktu 2 jam sampe 4 jam dengan dibantu bisa lebih cepat sekarang pakai beko kurang lebih 2 mingguan," katanya.

Tadjudin mengatakan pemanfaatan beko dapat menggali liang lahat mencapai 30 lubang. Seiring lonjakan jenazah yang harus dimakamkan di TPU Cikadut, liang lahat yang baru digali sebanyak 27 bisa langsung terisi jenazah tersebut.

Ia menuturkan, pihaknya sudah menyarankan agar petugas di lapangan tidak bekerja 24 jam. Sebab dikhawatirkan kondisi kesehatan menurun.

Ia mengatakan, total liang lahat di TPU Cikadut yang disiapkan mencapai 5.000 lubang dan yang terisi mencapai 1.723 liang lahat. Sedangkan yang belum terisi 3.277 lubang.

"Harapannya tidak dipakai, mudah-mudahan pandemi ini segera berlalu karena kami juga kasian kepada masyarakat, petugas lapangan karena terus-terusan seperti ini khawatir petugas yang dilapangan juga terpapar kesehatannya jadi tidak banyak yang bersedia memangku jenazah itu," ungkapnya.

Tadjudin menambahkan, sebanyak 196 jenazah dipindahkan oleh keluarga ahli waris karena hasil uji usap yang dilakukan negatif Covid-19. Jenazah-jenazah tersebut dimakamkan di TPU Cikadut sebelumnya diperkirakan karena rumah sakit menerapkan prosedur penanganan Covid-19 bagi pasien yang berpotensi terpapar meski hasil uji usap belum keluar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement