Ahad 12 Sep 2021 17:51 WIB

14 Desa di Indramayu Menuju Kota Tanpa Kumuh

Prasana seperti saluran air dan jalan desa sangat dibutuhkan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
14 Desa di Indramayu Menuju Kota Tanpa Kumuh (ilustrasi).
Foto: CANDRA YANUARSYAH/ANTARA
14 Desa di Indramayu Menuju Kota Tanpa Kumuh (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Sebanyak 14 desa di Kabupaten Indramayu menjadi sasaran program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Program itu berasal dari Kementerian Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tahun 2021.

Bupati Indramayu, Nina Agustina, menegaskan, program Kotaku dilakukan untuk mempercepat penanganan pemukiman kumuh dan mendukung gerakan 100-0-100. 

‘’100 persen akses air minum layak, 0 persen permukiman kumuh dan 100 persen akses sanitasi layak,’’ kata Nina, saat meninjau pelaksanaan program Kotaku di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Sabtu (11/9).

Nina menyebutkan, 14 desa yang menjadi sasaran program Kotaku tahun 2021 itu tersebar di empat kecamatan. Yakni, Kecamatan Haurgeulis, Kandanghaur, Patrol dan Sukra.

Dari 14 desa tersebut, sebanyak sembilan desa mendapat program padat karya (cash for work). Sedangkan lima desa memperoleh bantuan pemerintah untuk masyarakat (BPM) reguler.

Kegiatan cash for work atau padat karya tunai untuk sembilan desa itu senilai Rp 2,7 miliar. Yakni, enam desa di Kecamatan Haurgeulis dan tiga desa di Kecamatan Sukra, dimana masing-masing desa mendapat bantuan senilai Rp 300 juta.

Sedangkan lima desa lainnya masing-masing mendapatkan Rp 1 miliar. Yakni, Desa Patrol, Patrol Lor, Patrol Baru, Eretan Kulon dan Desa Kertawinangun.

‘’Kegiatan padat karya sudah dimulai sejak Juli, sedangkan BPM reguler dimulai akhir Agustus,’’ terang Nina.

Nina pun mengajak masyarakat untuk menjaga sarana dan prasarana yang telah dibangun. Hal tersebut  diharapkan dapat menunjang mobilitas dan aktivitas ekonomi warga.

‘’Kita sama-sama jaga jalan yang sudah dibangun, drainase juga, jangan membuang sampah sembarangan agar terhindar dari banjir. Semoga prasarana yang telah dibangun bisa dirasakan dalam jangka panjang,’’ tukas Nina.

Sementara itu, Kuwu Kertawinangun, Nuryasa, mengaku bersyukur atas program Kotaku. Prasana seperti saluran air dan jalan desa sangat dibutuhkan dan pembangunannya telah diidamkan sejak lama.

‘’Semoga kedepan desa kami bisa lebih maju dan perekonomian warga jadi lebih berkembang,’’ tandas Nuryasa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement