Kamis 07 Jul 2022 23:39 WIB

Mengapa Masjidil Haram Tetap Sejuk Meski Cuaca Panas? Ini Rahasianya  

Suhu Masjidil Haram tetap terjaga dingin meski cuaca ekstrem panas

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Masjidil Haram Makkah. Suhu Masjidil Haram tetap terjaga dingin meski cuaca ekstrem panas
Foto: EPA-EFE/ASHRAF AMRA
Ilustrasi Masjidil Haram Makkah. Suhu Masjidil Haram tetap terjaga dingin meski cuaca ekstrem panas

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH– Otoritas Arab Saudi menyebut telah menggunakan dua stasiun pendingin terbesar di dunia yang dipasang di Makkah. Alat itu digunakan untuk menjaga udara tetap dingin dan segar bagi para jamaah haji di Masjidil Haram. 

Wakil Sekjen Bidang Teknis, Operasional, Pemeliharaan dan Manajemen Fasilitas, Sultan bin Ati Al-Qurashi, mengatakan pihaknya menaruh satu stasiun pendingin di Shamiya, yang berjarak 900 meter dari Masjidil Haram dan mengkonsumsi energi hingga 159 ribu ton pendingin. Satunya lagi di Ajyad, 500 meter jauhnya dan bisa mengkonsumsi energi hingga 39 ribu ton refrigerasi.

Baca Juga

Al Qurashi mengatakan stasiun bekerja dengan mendinginkan air dalam sistem hingga sekitar 4 atau 5 derajat Celcius, yang kemudian dikirim ke Unit Penanganan Udara, di mana udara panas dari masjid melewati air dingin. Udara sejuk yang tercipta kemudian dipompa melalui sistem pemurnian udara dan masuk ke dalam masjid.

Dilansir dari Arab News, Kamis (7/7/2022), badan tersebut juga merenovasi unit pendingin udara secara berkala dan mengganti semua penukar panas dan filter pemurnian udara dengan yang baru. Al Qurashi menjelaskan bahwa udara dimurnikan melalui unit penanganan udara setelah udara alami diekstraksi dari permukaan Masjidil Haram.  

Hal ini dilakukan dalam beberapa tahap melalui teknologi filtrasi tinggi, yang mencegah debu dan partikel kecil lainnya memasuki lingkungan ber-AC.  Kemudian disterilkan dengan sinar ultraviolet yang membunuh semua jenis bakteri.

Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci mengawasi pengoperasian pendingin, yang dioperasikan oleh beberapa insinyur dan teknisi Saudi yang diklaim berkualitas dan berpengalaman. Para teknisi juga menyeimbangkan jumlah udara yang dipompa ke berbagai area Masjidil Haram, tergantung jumlah pengunjung.

Al Qurashi mengatakan bahwa 25 persen lebih banyak pekerja dikerahkan ke Masjidil Haram selama periode haji, untuk memastikan layanan terbaik bagi jamaah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement