Kamis 07 Jul 2022 19:54 WIB

Libatkan Banyak Pihak, Gelaran Insav Festival 2022 Berjalan Sukses

Event Insav Festival sejatinya didedikasikan untuk meningkatkan ekonomi syariah.

 Event Indonesia Sharia Invesment Festival (Insav Festival) 2022 yang berlangsung 2-3 Juli 2022.
Foto: Istimewa
Event Indonesia Sharia Invesment Festival (Insav Festival) 2022 yang berlangsung 2-3 Juli 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Event Indonesia Sharia Invesment Festival (Insav Festival) 2022 yang berlangsung 2-3 Juli dan berjalan dengan lancar serta sukses. 

Ketua panitia Insav Festival 2022, Dadang menjelaskan, event Insav Festival sejatinya didedikasikan untuk meningkatkan kualitas preferensi masyarakat dalam keterlibatan membangun ekonomi syariah, khususnya investasi syariah di Indonesia. 

Baca Juga

"Syukur event Insav Festival 2022 terselengara dengan baik dan lancar. Tentu acara ini tujuannya edukasi literasi ditengah maraknya investasi bodong. Jadi, harapannya masryarakat lebih melek investasi serta menangkap peluang di sektor ekonomi syariah dan tidak mudah tertipu investasi bodong " kata Dadang.

Selanjutnya Dadang juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan, BNI, SMI, SMF, Bank Muamalat, Askrindo, Panin Asset Management, RBH Sekuritas, Ethis, ALAMI dan SHAFIQ yang ikut mendukung terselenggaranya event tersebut. 

"Terimakasih kepada semua pihak, lembaga keuangan dan industri keuangan, serta kepada Anggota Komisi XI DPR RI, Bu Anis Byarwati yang telah mendukung event Insav Festival 2022," tutur Dadang. 

Panitia juga menyampaikan terima kasih kepada 13 pembicara yang secara suka rela sudah berkenan berbagi ilmu tentang literasi keuangan dan ekonomi syariah, khususnya investasi syariah.

Dadang pun berharap kedepannya event Insav Festival mendapat dukungan yang lebih luas baik dari mayarakat umum, komunitas, lembaga keuangan, dan para pelaku industri keuangan, seperti perbankan, sekuritas, dan manajer investasi, serta industri keuangan non-bank lainnya.

“Kita perlu dukungan dan sinergi banyak pihak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah serta meningkatkan kualitas preferensi mayarakat agar tidak terjebak pada investasi bodong. Ini adalah tanggung jawab bersama. Karena itu kedepan kita harap dapat dukungan yang lebih luas, terutama lembaga dan industri keuagan yang syariah. Seperti BSI misalnya, yang tahun ini belum menyertai event ini," tutup Dadang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement