Rabu 06 Jul 2022 23:31 WIB

Isu Peretasan Warnai Menjelang Berakhirnya Daftar Ulang PPDB di Jateng

Setelah diklarifikasi ternyata pelakunya bukanlah seorang hacker.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menjelaskan hasil evaluasi pelaksanaan PPDB SMA/ SMK Jawa Tengah tahun 2022, di ruang kerjanya, di Semarang, Rabu (6/7).
Foto: dok. istimewa
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menjelaskan hasil evaluasi pelaksanaan PPDB SMA/ SMK Jawa Tengah tahun 2022, di ruang kerjanya, di Semarang, Rabu (6/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Isu peretasan mewarnai jelang berakhirnya masa pendaftaran ulang bagi calon siswa yang diterima di sekolah negeri pada pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMA/SMK Tahun Ajaran 2022/2023 di Jawa Tengah. Namun, setelah diklarifikasi ternyata pelakunya bukan hacker.

"Tapi ada satu sekolah yang password-nya dibuatin sama semua," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu (6/7/2022).

Baca Juga

Ganjar menyebut, sampai saat ini evaluasi terkait pelaksanaan PPDB 2022/2023 masih dilakukan. Beberapa temuan awal terkait permasalahan dan laporan dari orang tua serta calon peserta didik, salah satunya isu peretasan.

Menurut Ganjar, cara tersebut dipilih oleh sejumlah sekolah untuk memudahkan orang tua dan calon peserta didik saat aktivasi akun, namun pemilik akun sebenarnya atau calon peserta didik tidak langsung mengubah kata kunci.

Akibatnya, lanjut Ganjar, ada oknum yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk masuk ke akun calon peserta didik lain dan mengubah data yang telah dimasukkan.

"Ini ada data dari Telkom yang membantu kami, ternyata bisa kami trace dan dipastikan ternyata tidak ada hack, tapi karena password-nya ketahuan," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Evaluasi lain terkait dengan kuota kosong di beberapa sekolah pada PPDB 2022/2023. Untuk temuan ini, Ganjar mengatakan akan menunggu sampai akhir proses PPDB, yakni hari terakhir pendaftaran ulang pada Kamis (7/7/2022).

"Ditunggu sampai besok apakah akan full mereka bisa masuk ke pendaftaran ulang, kalau tidak ada yang masuk ya saya sarankan diisi," katanya.

Hasil pemetaan, lanjut Ganjar, masih banyak siswa kurang mampu yang belum mendapat sekolah sehingga ada opsi mereka akan diprioritaskan untuk mengisi kekosongan kuota tersebut. Selain itu, dua sistem yang direncanakan sebagai solusi juga terus dimatangkan, yakni menambah sekolah atau mengubah garis zonasi.

Ganjar meminta call center tetap aktif untuk menanggapi dan menjelaskan keluhan dari calon peserta didik. "Evaluasinya sampai hari ini seperti itu, maka saya minta agar call centernya masih hidup sehingga nanti masyarakat yang merasa dirinya dirugikan kita bisa memberikan informasi yang benar," ujarnya.

Sebanyak 216.107 orang peserta didik atau 99,25 persen dari daya tampung diterima melalui pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMA/SMK Tahun Ajaran 2022/2023 di Jawa Tengah. Jumlah lulusan SMP/MTS mencapai 522.295 orang.

Daya tampung SMA/SMK Negeri mencapai 217.745 orang, yang diterima 216.107 peserta didik, sedangkan jumlah pendaftar pada PPDB tahun ini mencapai 288.733 orang.

Tahapan PPDB SMA/SMK dimulai pada 18 Mei 2022 dengan penetapan zonasi dan diikuti pengumuman PPDB pada 10 Juni 2022, selanjutnya pengajuan akun dan verifikasi berkas pada 15-28 Juni 2022. Pada 29 Juni-1 Juli 2022 merupakan masa pendaftaran PPDB dan perubahan sekolah pilihan.

Pada 2-3 Juli 2022 adalah jadwal evaluasi dan pengaduan, disusul dengan pengumuman hasil pada 4 Juli 2022. Pada 5-7 Juli 2022 merupakan masa daftar ulang bagi mereka yang diterima di sekolah negeri. Tahun ajaran baru 2022-2023 dimulai pada 18 Juli 2022.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement