Rabu 06 Jul 2022 21:49 WIB

Program IP Padi 400 Bantul Terealisasi 2.700 Hektare

Irigasi diperlukan untuk mendukung pola empat kali tanam.

Petani memeriksa tanaman padi siap panen di persawahan Madukismo, Bantul, DI Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petani memeriksa tanaman padi siap panen di persawahan Madukismo, Bantul, DI Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan program peningkatan produksi padi nasional 2022, melalui Indeks Pertanaman (IP) Padi 400 di daerah ini telah terealisasi seluas 2.700 hektare.

"Kita di Bantul untuk IP Padi 400 dari target penanaman seluas 5.000 hektare, baru  bisa tercapai 2.700 sampai 2.800 hektare," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo di Bantul, Rabu (6/7/2022).

Dikatakan, program IP Padi 400 di Bantul merupakan bantuan fasilitasi benih dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian, guna memaksimalkan produksi padi dalam mendukung pangan nasional.  Di Bantul direncanakan ada 5.000 hektare di seluruh wilayah.

Menurut dia, belum tercapainya target IP Padi 400 di Bantul pada musim ini, dikarenakan adanya perbaikan jaringan irigasi pertanian. Irigasi diperlukan untuk mendukung pola tanam empat kali tanam dan panen dalam setahun.

"Belum tercapai 5.000 hektare sesuai target karena adanya pembangkitan saluran irigasi di Blawong (Jetis), dan Pijenan (Pandak), ada perbaikan sejak Mei hingga Oktober nanti, dan setelah perbaikan kita kejar dari rencana 5.000 hektare itu," katanya.

Ia mengatakan, program IP Padi 400 di Bantul jika nantinya dapat tercapai 100 persen, maka bisa membantu pemerintah meningkatkan produksi pangan, karena untuk wilayah Bantul sendiri sudah mengalami surplus beras dari tahun ke tahun.

"Kita di Bantul itu kalau beras surplus, tidak ada masalah stok, kemudian untuk jagung juga surplus, kita terus mengoptimalkan lahan pertanian yang ada," ujarnya.

Apalagi, kata dia, sektor pertanian di Bantul telah dinyatakan sebagai salah satu sektor strategis prioritas bersama dengan sektor industri dan pariwisata. Sehingga berbagai upaya dan program pertanian terus dikuatkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement