Kamis 07 Jul 2022 04:01 WIB

Pedagang di Makkah Gembira Jamaah Haji Kembali Ramai

Jalan-jalan di Makkah mulai ramai.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Jamaah dari berbagai negara  sedang bertawaf di seputar Ka
Foto: dok. istimewa
Jamaah dari berbagai negara sedang bertawaf di seputar Ka

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Jalan-jalan di Makkah mulai ramai. Kondisi ini memberikan keuntungan tersendiri bagi para pedagang Saudi, seperti yang dialami Dhikra Faqihi. Hal ini tak lepas dari kedatangan jamaah yang melaksanakan ibadah haji pada musim haji tahun ini, setelah dua tahun terhenti akibat pandemi Covid-19.

Banyak jamaah yang bergegas untuk membeli tasbih dan sajadah dari para pedagang. Jalan Ibrahim al-Khaleel menjadi padat, di mana ribuan peziarah dari seluruh dunia menikmati berjalan-jalan di malam yang dingin.

Baca Juga

"Yang paling luar biasa adalah bisa hidup kembali seperti semula. Kami mendapatkan kembali pasar populer kami dan segalanya jauh lebih baik dari sebelumnya, di mana kami berada dalam krisis," kata Faqihi, seperti dilansir Reuters, Rabu (6/7/2022).

Arab Saudi, rumah bagi situs-situs paling suci Islam di Makkah dan Madinah, kini telah mengizinkan hingga satu juta jamaah dari luar negeri pada tahun ini untuk melakukan haji, setelah dua tahun membatasi ziarah hanya bagi penduduk Saudi karena wabah virus corona menghentikan perjalanan global.

Haji, yang merupakan kewajiban sekali seumur hidup bagi setiap Muslim berbadan sehat yang mampu, adalah pertemuan keagamaan terbesar di dunia dan sumber pendapatan utama bagi pemerintah Saudi dari penginapan, transportasi, biaya dan hadiah jamaah.

Sebelum pandemi memberlakukan social distancing secara global, data resmi menunjukkan bahwa Kerajaan memperoleh sekitar 12 miliar dolar AS per tahun dari 2,6 juta peziarah yang biasa mengunjungi Makkah dan Madinah untuk haji selama sepekan dan sekitar 19 juta pengunjung untuk ibadah umrah.

Umrah adalah bentuk lain dari ziarah yang dapat dilakukan setiap saat sepanjang tahun. Sekarang bisnis telah dimulai kembali tetapi biayanya menjadi lebih tinggi di tengah tekanan ekonomi global. Heba Basher, seorang peziarah dari Mesir, mengatakan mata uang Mesir sangat lemah terhadap riyal Saudi yang dipatok dolar.

"Dibandingkan dengan Yordania, harga di sini lebih mahal. Kami melihat perbedaan harga yang besar, tetapi masalahnya ada di mana-mana dan tidak hanya di kerajaan," kata Adnan Hassan, seorang peziarah Suriah yang tinggal di Amman.

"Tetapi kami telah diselamatkan dari pandemi global dan lockdown. Seseorang senang haji bisa kembali normal tanpa pembatasan atau masker wajah," katanya.

Sumber: https://www.reuters.com/world/middle-east/meccas-merchants-relieved-foreign-pilgrims-return-haj-2022-07-05/?rpc=401&

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement