Rabu 06 Jul 2022 06:55 WIB

Indonesia-Inggris Sepakati Kerja Sama Program Transportasi Rendah Karbon

Langkah itu sebagai tindak lanjut nota kesepahaman yang ditandatangani kedua Menhub.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ilham Tirta
Duta Besar Inggris dan Timor Leste untuk Indonesia, Owen Jenkins.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Duta Besar Inggris dan Timor Leste untuk Indonesia, Owen Jenkins.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia dan Inggris menyepakati kerja sama program pengembangan transportasi rendah karbon di Indonesia. Pada Selasa (5/7/2022), telah dilakukan seremonial peluncuran program bernama Future Cities: UK-Indonesia Low Carbon Partnership.

“Program ini merupakan langkah awal dari komitmen kedua negara untuk memitigasi dampak perubahan iklim melalui pengembangan transportasi publik perkotaan yang ramah lingkungan,” kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Hendro Sugiatno dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (5/7/2022).

Baca Juga

Penandatanganan tersebut merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang telah ditandatangani oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dengan Menteri Perhubungan Inggris, Wendy Morton MP pada Juni 2022. Hendro memastikan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan menyambut baik pelaksanaan program kerja sama tersebut.

“Ini diharapkan dapat membantu pengembangan sistem transportasi perkotaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia," ujar Hendro.

Dia mengungkapkan, upaya peningkatan kualitas transportasi sejalan dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mitigasi dampak perubahan iklim. Dalam RPJMN 2020-2024, Kemenhub memiliki tugas tidak hanya untuk meningkatkan konektivitas perkotaan melalui penyediaan angkutan umum massal, tetapi juga berkontribusi pada penurunan emisi (dekarbonisasi) di sektor transportasi.

“Kami tengah mengembangkan sejumlah angkutan umum massal perkotaan baik dalam bentuk Bus Rapid Transit (BRT) maupun di sektor perkeretaapian yang berbasis rel, yang terintegrasi dan juga menggunakan energi listrik,” kata Hendro.

Melalui kerja sama tersebut, Hendro mengharapkan upaya tersebut dapat dilakukan dengan lebih terukur, terstruktur, terakselerasi, dan lebih andal. Khususnya dalam merencanakan dan mengimplementasikan sistem transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins menyambut baik adanya kerja sama tersebut. Menurutnya, kemitraan di bidang transportasi sangat penting, agar lebih percaya diri menjalankan komitmen dari konferensi di Glasgow dan juga dalam rangka mewujudkan transisi menuju kendaraan nol emisi (zero emission).

“Kami berupaya untuk menegakkan Perjanjian Paris untuk menekan kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 derajat celcius, dan berupaya melaksanakan dekarbonisasi di sektor transportasi karena 25 persen emisi GRK dihasilkan dari sektor transportasi,” kata Leste.

Pemerintah Inggris melalui UK Partnering for Accelerated Climate Transition (UK PACT) memberikan dukungan pendanaan sekitar Rp 162 miliar untuk pengembangan transportasi perkotaan yang ramah lingkungan di sejumlah provinsi di Indonesia. Khususnya di Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Kelima proyek dalam program Future Cities tersebut, yaitu integrasi pengembangan LRT, transit-oriented development, dan land value capture di Metropolitan Semarang. Lalu juga transisi menuju transportasi rendah karbon yang inklusif melalui perbaikan aspek keselamatan bagi kaum rentan.

Begitu juga dengan penguatan transportasi kota berkelanjutan di kota pesisir dan ekarbonisasi transportasi yang inklusif di Indonesia. Lalu juga untuk mobilitas bersih untuk area metropolitan Jakarta.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement