Selasa 05 Jul 2022 15:28 WIB

BPBD Ambon: Tercatat Delapan Titik Banjir dan Lima Titik Longsor

Banjir dan longsor melanda kota Ambon akibat curah hujan yang tinggi.

Banjir dan longsor melanda kota Ambon akibat curah hujan yang tinggi.
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
Banjir dan longsor melanda kota Ambon akibat curah hujan yang tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Ambon mendata sebanyak delapan titik banjir dan lima titik longsor akibat curah hujan yang tinggi sejak Senin (4/7/2022). "Curah hujan yang cukup tinggi sejak Selasa pagi pukul 08.00 - 12.30 WIT mengakibatkan sejumlah lokasi terdampak banjir dan tanah longsor di tiga kecamatan di kota Ambon," kata Kepala BPBD kota Ambon, Demy Paays, Selasa (5/7/2022).

Ia mengatakan, berdasarkan data yang masuk sementara, terdapat delapan titik banjir diantaranya kawasan RT 006 RW 001 Desa Nania kecamatan Teluk Ambon, RT 12 Desa lata, RT 027/RW 003 Desa Waiheru, kate- Kate Hunuth, RT 002/003 desa Poka, Hative Kecil, Negeri Passo. Sedangkan tanah longsor akibat hujan deras di kelurahan Batu Meja RT 003/RW 0073, tiga titik di Kelurahan Amantelu, dan negeri Passoserta dua titik pohon tumbang menutupi jalan di depan kampus Unpatti dan di kawasan jembatan Air Besar Passo.

Baca Juga

Ia mengatakan, jumlah KK terdampak banjir sebanyak 31 KK dengan jumlah jiwa 135 orang dan 25 rumah tergenang banjir. Sedangkan 11 KK terdampak longsor mengakibatkan rumah rusak, masyarakat terdampak Longsor sebanyak 45 jiwa, infrastruktur atau fasilitas umum terdampak longsor yakni satu talud penahan tanah.

"Petugas telah melakukan pendataan, juga memberikan bantuan berupa gerobak, sekop, terpal dan karung bagi keluarga untuk membersihkan lokasi serta antisipasi terjadinya longsor susulan," ujarnya.

Pihaknya berharap warga Kota Ambon tetap waspada, karena bencana bisa terjadi kapan maupun di mana saja karena intensitas curah hujan diperkirakan masih terus meningkat. BPBD meminta masyarakat yang tinggal di lereng gunung maupun bantaran sungai agar selalu waspada dan memperhatikan imbauan atau informasi dari pemerintah melalui media massa dan media sosial. Masyarakat juga diminta segera memberikan laporan kepada BPBD melalui perangkat RT/RW atau pemerintah Desa/Negeri dan Kelurahan jika terjadi bencana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement