Senin 04 Jul 2022 13:42 WIB

Pemerintah Ghana akan Kembalikan Uang Jamaah Haji yang tidak Bisa Berangkat

Arab Saudi. membatasi kuota jamaah haji Ghana.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah jamaah haji asal Afrika berjalan bersama rombongannya menuju ke Masjid Nabawi, Madinah. Ilustrasi. Pemerintah Ghana akan Kembalikan Uang Jamaah Haji yang tidak Bisa Berangkat
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Sejumlah jamaah haji asal Afrika berjalan bersama rombongannya menuju ke Masjid Nabawi, Madinah. Ilustrasi. Pemerintah Ghana akan Kembalikan Uang Jamaah Haji yang tidak Bisa Berangkat

IHRAM.CO.ID, ACCRA -- Direktur Komunikasi Dewan Haji Ghana Abdul Rahman Gomda mengatakan dewan menyadari ketidakpuasan banyak jamaah yang kecewa karena tidak bisa pergi ke Arab Saudi untuk haji 2022. Meski demikian, mereka tidak dapat berbuat banyak karena pembatasan jumlah jamaah haji Ghana yang diizinkan oleh Otoritas Saudi.

“Setiap negara diberikan kuota. Dua tahun lalu kami memiliki 6.000 peziarah yang dijadwalkan untuk bepergian. Sayangnya, Covid datang. Kami pikir itu akan mungkin, tapi itu tidak mungkin (berhaji)," jelas Gomda dilansir dari Pulse, Ahad (3/7/2022).

Baca Juga

 

"Pihak berwenang Saudi memiliki kementerian khusus untuk haji, dan mereka memutuskan bahwa Ghana harus diberi kuota 3.069. Dalam keadaan seperti itu, tidak semua orang bisa pergi, dan sebagai akibatnya Anda melihat agitasi dan ketidakpuasan ini,” tambahnya.

 

 

Dia mengatakan dewan bekerja untuk memastikan para peziarah yang tidak dapat berangkat, bisa mendapatkan kembali uang mereka pada waktunya. Menurut beberapa jamaah, semua paspor mereka telah ditahan oleh Dewan Haji. Sementara beberapa orang menuduh nama mereka sengaja dihapus dari daftar akhir jamaah haji.

Jamaah menambahkan Dewan Haji berjanji untuk memprioritaskan angkatan 2019, tetapi mereka tidak juga diterbangkan. Meskipun ada bukti dokumentasi jamaah tersebut.

Karena menilai sudah tidak ada harapan lagi, mereka menuntut untuk mendapatkan pengembalian uang mereka. “Mereka bilang tidak bisa menemukan paspor saya. Saya hancur, saya tidak ingin menangis tetapi itu tidak mudah. Kami diberitahu mereka yang membayar pada 2019 akan menjadi salah satu penumpang pertama, tetapi itu tidak terjadi," kata seorang jamaah yang gagal berangkat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement