Senin 23 May 2011 09:30 WIB

PLN Jambi Mengeluh, Perusahaannnya Rugi Rp 600 Juta per Bulan

Jaringan listrik PLN
Foto: Edwin/Republika
Jaringan listrik PLN

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI-- Manajer PLN Ranting Bangko, Jambi Mudrika, mengungkapkan, hingga Mei 2011 PLN setempat mengalami kerugian hingga mencapai Rp600 juta setiap bulan.

Kerugian itu diakibatkan banyaknya KWH yang hilang akibat berbagai macam masalah, ungkap Mudrika, ketika dihubungi di Bangko, ibukota Merangin, Senin. Menurut dia, kerugian yang dialami PLN Ranting Bangko antara lain akibat tegangan drop, beban gardu tidak seimbang, kabel daya tersentuh pohon dan pencurian aliran oleh warga yang dibantu oknum petugas PLN.

Kondisi ini terus dialami PLN dan setiap tahun pihaknya mengalami kerugian dari masalah yang sering terjadi di lapangan, meski pihaknya terus berupaya untuk menekan kerugian tersebut. Untuk menekan kerugian, pihak PLN menurunkan anggotanya di berbagai tempat yang diprediksi banyak mengalami hambatan. Hal ini dilakukan secara bergantian demi mengurangi kerugian yang selama ini dialami PLN.

"Kami sudah membentuk tim untuk turun ke lapangan dan saat ini tim sedang di Kecamatan Tabir untuk mencegah kerugian yang terus meningkat," ungkapnya.

Masalah yang sering ditemui di lapangan di antaranya banyaknya daya listrik yang tersentuh pohon di sekeliling hingga masalah ini menjadi prioritas PLN. "Masalah yang banyak merugikan PLN yakni adanya kabel yang tersentuh pohon, sehingga mengakibatkan tegangan menjadi redup dan ini menjadi perhatian dari kita," ungkapnya.

Mudrika menghimbau kepada masyarakat pengguna listrik agar selalu membersihkan lokasi kabel listrik yang berdekatan dengan pepohonan guna mencegah kerugian yang banyak diderita PLN serta untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.

Selama 2011 pemasukan PLN dari rekening pelanggan Ranting Bangko mencapai Rp6 miliar. Jumlah tersebut diikuti dengan kerugian perbulan mencapai Rp600 juta. Untuk itu PLN Ranting Bangko terus berupaya mengurangi kerugian yang lebih besar lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement