Kamis 16 Dec 2010 22:12 WIB

Takut Meledak, Sebagian Warga Bengkulu Tolak Kompor Gas

Tabung gas elpiji tiga kilogram
Foto: M Syakir/Republika
Tabung gas elpiji tiga kilogram

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU-- Sebagian warga Kota Bengkulu menolak kompor gas yang dibagikan pemerintah sebagai tindak lanjut kebijakan konversi minyak tanah ke gas di daerah itu.

"Kami masih takut menggunakan kompor tiga kilogram karena banyak kejadian meledak. Lebih baik menggunakan kompor minyak tanah," kata Lina Minora, salah seorang warga Kelurahan Padang Harapan Kota Bengkulu, Kamis (16/12).

Ia mengatakan, maraknya kompor gas meledak yang terjadi di beberapa daerah beberapa waktu lalu membuat ia merasa cemas menggunakan gas elpiji tersebut.

Hal serupa juga dikatakan ibu rumah tangga di Kelurahan Lempuing, Ristalina, yang mengatakan tidak akan mengambil gas elpiji, meski namanya masuk dalam daftar penerima kompor tersebut.

"Lebih aman menggunakan kompor minyak tanah, tidak apa-apa kalau harga minyak tanah akan naik yang penting masih tersedia di warung," ujarnya.

Ia juga mengaku trauma dengan kejadian kompor gas meledak yang tidak hanya merugikan secara materi, tapi juga mengancam nyawa.

Konversi minyak tanah ke gas di Provinsi Bengkulu akan direalisasikan mulai Jumat (17/12) dengan sasaran pertama di empat kabupaten dan kota yaitu Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kepahiang.

Koordinator konversi minyak tanah ke gas Provinsi Bengkulu, Sadikin, mengatakan, masyarakat tidak perlu ragu menggunakan kompor gas tersebut sebab komponen yang dibagikan kepada masyarakat seluruhnya berstandar SNI.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement