Selasa 06 Jul 2010 16:34 WIB

Pemkab Gresik Hentikan Konversi Minyak Tanah

REPUBLIKA.CO.ID,GRESIK--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, Jawa Timur menghentikan pembagian konversi minyak tanah ke gas elpiji dari PT Pertamina yang dimaksudkan sebagai evaluasi keseluruhan atas program konversi minyak tanah di 18 kecamatan di Kabupaten Gresik.

"Kami menampung keluhan warga, karena khawatir elpiji dari Pertamina itu saat digunakan meledak," kata Kepala Bagian Administrasi Sumber Daya Alam, Pemkab Gresik, Sentot Supriyohadi, Selasa.

Oleh karena itu, katanya, pihaknya meminta Pertamina untuk tidak melanjutkan pembagian elpiji di tiga kecamatan yang belum menerimanya. "Dengan kejadian yang akhir-akhir melanda, Pemkab meminta PT Pertamina mendistribusikan paket kompor gas yang sesuai standar SNI dan terjamin keamanannya," katanya.

Ia menyebutkan kecamatan yang belum dibagikan kompor elpiji adalah Kecamatan Panceng, Kecamatan Sangkapura dan Tambak di Bawean.

"Dari ketiga kecamatan itu tercatat warga yang belum tuntas konversinya sekitar 19.020 warga. Daripada muncul persoalan di kemudian hari, lebih baik distribusinya dievaluasi lag," katanya.

Menurut dia, persoalan kekhawatiran paket kompor gas berulang kali disampaikan oleh warga penerima. Kekhawatiran itu sangat beralasan, karena banyaknya kasus ledakan yang dipicu oleh tabung isi tiga kilogram yang tidak berkualitas.

"Sebelum ada jaminan paket kompor gas yang dibagikan PT Pertamina memiliki standar keamanan yang cukup, maka kami minta ditrunda dulu," ujarnya.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPRD Gresik, Susianto. Ia menyatakan pembagian distribusi bisa dilanjutkan jika Pertamina memberikan paket kompor gas sesuai dengan kualitas, apalagi Pertamina saat ini berencana menarik sebagian tabung dan kompor gas untuk diganti dengan yang lebih baik.

"Untuk wilayah yang belum menerima konversi sebaiknya jangan dibagikan dulu. Setidaknya, menunggu sampai Pertamina menggantid dengan paket tabung yang lebih bagus dari paket yang lama," katanya.  

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement