Jumat 12 Nov 2010 09:32 WIB

Perekonomian Lereng Merapi Lumpuh

REPUBLIKA.CO.ID,KLATEN--Perekonomian di wilayah lereng Gunung Merapi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengalami kelumpuhan pascaerupsi Merapi yang menyebabkan eksodus besar-besaran puluhan ribu warga. "Perpindahan massa secara besar-besaran membuat desa-desa di dua kecamatan bagaikan mati suri tanpa kegiatan ekonomi," kata Kepala Bagian Perekonomian Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten, Sri Sumanto, di Klaten, Kamis.

Dua kecamatan yang ditinggalkan penduduknya adalah Kecamatan Kemalang dan Manisrenggo. Dia menjelaskan kelumpuhan ekonomi warga sebagian besar disebabkan berhentinya aktivitas penambangan di sungai-sungai maupun lahan-lahan di lereng Merapi. "Sebagian besar warga Kemalang dan Manisrenggo bermatapencaharian sebagai penambang sehingga dihentikannya aktivitas penambangan akibat erupsi Merapi membuat mereka tidak memiliki penghasilan untuk sementara waktu," kata Sri Sumanto.

Selain itu, kata dia, aktivitas jual beli di dua pasar yang terletak di dua kecamatan tersebut yakni Pasar Kembang (Kemalang) dan Pasar Butuh (Manisrenggo) berhenti total pascaerupsi besar Merapi pada Sabtu (6/10) dini hari lalu. Hingga Kamis, kedua pasar tersebut belum beroperasi karena para warga masih dilarang untuk kembali ke rumah mereka dan diminta untuk terus berada di lokasi pengungsian.

Sedangkan kecamatan lain yang terganggu aktivitas perekonomiannya adalah Kecamatan Karangnongko karena eksodus warga mengarah ke wilayah tersebut. "Aktivitas warga banyak yang terhenti karena luapan pengungsi menuju ke Karangnongko," katanya.

Dia mengatakan pemkab belum dapat berbuat banyak terkait mati surinya perekonomian di desa-desa lereng Merapi karena aktivitas Merapi masih belum stabil. "Perekonomian pasti akan kembali stabil setelah warga mulai menghuni pemukiman mereka," katanya.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement